KilasBandung – Sebanyak 9 pelajar Kota Bandung akan bertolak menuju Kota Suwon, Korea Selatan, setelah terpilih sebagai delegasi Kota Bandung dalam pertemuan pemuda internasional, Korea Youth Expo 2019. Wali Kota Bandung Oded M. Danial berharap para pelajar kota Bandung dapat menyerap ilmu dan pengalaman selama di luar negeri, sebagai upaya menciptakan SDM yang berkualitas guna mewujudkan visi Bandung Unggul.

Jumlah guru di Kota Bandung diperkirakan melebihi kapasitas. Hal ini terindikasi dengan adanya sebagian guru yang belum memenuhi standar mengajar 24 jam per minggu. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana memperkirakan kondisi ini terjadi karena pengelola sekolah terus melakukan rekrutmen tanpa memperhatikan kebutuhan sekolah.

Pembahasan mengenai virus monkeypox ramai diperbincangkan, setelah kasusnya muncul di Singapura. Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSHS Bandung, Emmy Hermiyanti Pranggono mengatakan penularan dari manusia ke manusia dapat dimungkinkan namun sangat terbatas melalui sekret pernapasan atau lesi pada kulit.

Dokter Spesialis Anak RSHS Bandung Djatnika Setiabudi mengatakan anak-anak yang memiliki sistem imun yang lemah lebih rentan terkena monkeypox atau cacar monyet. Menurutnya saat ini belum ada vaksin untuk mengobati monkeypox namun monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri.

Sebagai rumah sakit pusat rujukan nasional, RSHS Bandung siap melayani pasien dengan indikasi terkena Monkeypox. Dirut RSHS Bandung Nina Susana Dewi menyatakan sampai saat ini belum menemukan pasien yang terjangkit cacar monyet dan mengimbau masyarakat tidak panik terhadap isu penularan monkeypox.***

Dengarkan Audio Podcastnya di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.