KilasBandung – Pemkot Bandung tahun ini berupaya merealisasikan sejumlah rencana pembangunan infrastruktur yang tertunda di tahun lalu. Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan akan melanjutkan rencana pembangunan flyover hibah dari pemerintah Korea Selatan dan membangun kolam retensi sebagai upaya mengurangi titik banjir.

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan beberapa sektor yang menjadi perhatian Kota Bandung di tahun 2020 di antaranya penataan trotoar, PKL dan parkir, juga penanganan banjir.  Perbaikan sektor tersebut merupakan hal yang paling rasional dilakukan dalam waktu dekat.

Rencana berubahnya kelembagaan pengelolaan parkir dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan terobosan positif. Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan dengan berubah menjadi BLUD dapat membuka kemungkinan untuk menjalin kerjasama dengan pihak swasta sehingga mendongkrak pendapatan.

Baznas Provinsi Jawa Barat menyalurkan bantuan bagi para korban banjir berupa perahu karet, mobil ambulans, mobil unit layanan termasuk tenaga medis dan relawan ke lokasi banjir. Selain itu mendirikan dapur umum juga mendistribusikan konsumsi bagi para korban.

Ketua Umum PSSI Kota Bandung Yana Mulyana mengaku bangga dengan prestasi tim Sepak Bola Persib Putri setelah berhasil menjadi juara pada ajang kompetisi Liga 1 Putri 2019. Keberhasilan Persib Putri diharapkan menjadi motivasi para pemain Persib Senior dalam meraih prestasi yang membanggakan bagi masyarakat Kota Bandung.

Ditetapkannya seni bela diri pencak silat sebagai warisan budaya takbenda oleh badan dunia Unesco menjadi langkah awal untuk lebih mengembangkan seni bela diri asli tanah air tersebut. Ketua Umum IPSI Kota Bandung Cece Muharam mengatakan dengan penetapan itu keberadaan seni bela diri pencak silat saat ini diakui oleh dunia.

Tingkat inflasi Jabar 2019 mencapai angka 3,21 persen, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang menembus level 3,54 persen. KPw BI Jabar Doni P. Joewono mengatakan angka inflasi yang masih di atas 3 persen menandakan bahwa biaya di Jawa Barat relatif tinggi dan dikhawatirkan berpengaruh terhadap daya saing Jabar di mata industri.***

Dengarkan Audio Podcastnya di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.