KilasBandung – Pemerintah Kota Bandung kembali akan menggelar Bandung International Art Festival (BIAF) 2018. Kegiatan bertaraf internasional tersebut merupakan yang keempat kalinya. Kepala Seksi Pengembangan Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Titin Kuswiatin menjelaskan, BIAF tahun ini bertemakan ‘Menari Bersama Alam’ yang dibuka 27 Juli 2018 di Pusat Pengembangan Kebudayaan Kota Bandung, di Jalan Naripan. Acara dilanjutkan hari berikutnya di Cikapundung River Spot, diikuti para peserta dari 10 negara dan 11 daerah se-Indonesia yang menampilkan kesenian khas daerah sekaligus memecahkan rekor ORI jumlah penari terbanyak.
Provinsi Jawa Barat masih mendapatkan pasokan sapi dari provinsi lain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap daging sapi. Produksi sapi di Jawa Barat hingga saat ini hanya sekitar 420 ribu ekor per tahun, masih jauh dari produksi sapi Jateng yang mencapai 1,2 juta dan Jatim 4 juta ekor per tahun. Penjabat Gubernur Jawa Barat, Mochamad Iriawan berharap, para peternak sapi di Jabar bisa lebih meningkatkan produksi sapi kualitas terbaik melalui berbagai cara.
Provinsi Jawa Barat termasuk kota Bandung memiliki segudang generasi muda kreatif yang produknya kerap menjadi incaran turis lokal maupun mancanegara. Melihat kondisi tersebut, situs jual beli online Blibli.com menggelar acara pencarian pengusaha muda kreatif di kota Bandung. Publik Relations and Community Manager Blibli.com, Christine Hartati mengatakan, acara bertajuk “The Big Start Indonesia” ini merupakan kegiatan yang pertama kalinya digelar di Kota Bandung. Kegiatan ini akan mencari para pengusaha baru yang muda dan kreatif. Christine berharap, acara ini dapat mendorong para generasi muda di kota Bandung dan Jawa Barat mau bergerak menjadi pengusaha sekaligus mendorong sektor perekonomian.
Sesepuh sekaligus pegiat alam bebas, Djukardi Bongkeng Adriyana berpendapat, film maupun sinetron tentang hidup di alam bebas tidak memberikan pemahaman yang baik dan benar tentang kegiatan di alam bebas. Bongkeng menuturkan, banyak yang menganggap hidup di alam bebas sangat sederhana tanpa harus mengetahui dan memahami berbagai persiapan yang diperlukan, sehingga tidak sedikit dari mereka yang harus bermasalah jika sudah berada di alam bebas. Padahal menurut Bongkeng, untuk bisa bertahan dia alam bebas, masyarakat harus paham tentang banyak hal seperti etika, perlengkapan, navigasi termasuk survival.
Penanganan penyakit gangguan jiwa belum menjadi prioritas bagi pemerintah karena Peraturan Gubernur Jabar tentang kesehatan jiwa, baru lahir tahun 2018 ini. Psikiater dari Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dokter Teddy Hidayat menuturkan, masalah kesehatan jiwa merupakan aset tidak ternilai dari setiap individu. Menurut Teddy, saat ini gangguan jiwa berupa depresi, menduduki peringat terbanyak dari seluruh jenis gangguan jiwa yang ada. Teddy menyatakan depresi terutama diidap oleh kalangan usia produktif dengan penyebab yang bermacam-macam.***