KILASBANDUNGNEWS.COM – Perusahaan kilang minyak menghasilkan hampir lima kali lebih banyak uang dari penyulingan bensin. Kurangnya kapasitas untuk mengolah bensin dan solar dari minyak mentah mendorong harga bahan bakar minyak (BBM) ke level tertinggi.
Harga bensin berada pada level tertinggi meskipun harga minyak tetap jauh di bawahnya. Hilangnya pasokan Rusia telah memberikan pengaruh besar.
Pada Rabu kemarin, terjadi kenaikan harga bensin dan sehari setelahnya untuk pertama kalinya biaya pengisian mobil keluarga melewati £ 100 atau Rp 1.827.300 (kurs Rp 18.273).
Sebagian dari kenaikan harga BBM disebabkan tingginya harga minyak mentah yang saat ini di atas US$ 120 per barel. Tingginya harga minyak mentah didorong kekhawatiran perang di Ukraina terhadap akses pasokan dari Rusia.
Kejadian ini telah menghasilkan miliaran pounds keuntungan ekstra bagi produsen minyak, dan menyebabkan pemerintah Inggris mengenakan pajak tak terduga £ 5 miliar kepada produsen minyak di Laut Utara.
Tapi perusahaan penyulingan minyak, perusahaan yang mengubah minyak mentah menjadi solar, bensin dan produk lainnya melihat keuntungan mereka meningkat secara substansial.
“Para penyuling sedang mencetak uang saat ini. Lebih dari yang pernah mereka alami.” kata analis senior di perusahaan data OilX, Neil Crosby dikutip dari BBC, Jumat (10/6/2022).
Crosby menyebut ada ada perbedaan antara apa yang kilang bayar untuk minyak mentah dan apa yang mereka hasilkan dengan menjual produk olahan.
“Ini adalah krisis nyata dalam hal kemampuan industri untuk memproduksi bahan bakar ini. Itu sangat terlihat dalam harga grosir solar dan bensin,” kata Crosby.
Hasilnya meski harga minyak masih jauh dari rekor tertinggi, bensin dan solar telah mencatatkan rekor baru dari hari ke hari.
Data Refinitiv menunjukkan bagaimana bisnis penyulingan minyak menjadi sangat menguntungkan dalam satu tahun terakhir. Pada 10 Juni 2021, penyuling menghasilkan US$ 9,26 per barel dari penyulingan bensin, dan US$ 6,84 per barel penyulingan solar.
Pada Rabu kemarin, mereka menghasilkan US$ 43,11 untuk bensin, naik 366%, dan US$ 51,13 untuk diesel, naik 648%. Angka-angka yang diterbitkan BP, perusahaan minyak bumi yang memiliki sejumlah kilang di Eropa dan Amerika Serikat (AS), menunjukkan keuntungan pemurnian minyak naik dari US$ 7,7 dolar per barel menjadi US$ 35,7 selama setahun terakhir.
Raksasa minyak AS ExxonMobil memiliki sejumlah kilang, termasuk Fawley di Hampshire, yang terbesar di Inggris. Sebuah sumber yang dekat dengan pemilik kilang menyampaikan perusahaan kilang minyak tidak menetapkan margin sendiri. Harga minyak mentah, bensin, dan solar ditentukan oleh pasar, persediaan, dan berapa banyak pembeli akan membayar.
Kenapa Margin Tinggi?
Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, sebagian besar pasokan bensin dan solar Eropa dibuat di kilang-kilang Rusia dan diimpor dengan kapal tanker. Pada 2020, Inggris menerima 18% pasokan solar dari Rusia.
Meskipun pasokan itu belum sepenuhnya terputus, volume yang datang dari Rusia secara signifikan lebih rendah karena pembeli menghindari ekspor Rusia bahkan sebelum sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina sepenuhnya diterapkan.
Stok bahan bakar rendah sebelum invasi Rusia dan sudah ada kekurangan kapasitas penyulingan secara global. Sektor ini tidak terlalu menguntungkan dalam beberapa tahun terakhir dan menarik sedikit investasi. Kurangnya kemampuan penyulingan di seluruh dunia telah berkontribusi pada tingginya harga bahan bakar di negara lain, termasuk AS.
Selain itu, menurut Crosby, China telah memangkas ekspor bahan bakar olahannya, dan meskipun Inggris tidak mengimpor langsung dari China, ini memiliki efek langsung pada seluruh pasar global. (Sumber : Detik.com)