Bandung – Kompetisi Bandung Datathon 2019 telah usai. Kompetisi yang bergulir sejak Februari hingga Mei 2019 mengusung tema “road safety” atau keselamatan jalan raya.
Kompetisi ini menghasilkan 10 finalis Bandung Datathon 2019 dengan berbagai inovasi.
Atas inovasi yang dilahirkan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengapresiasi para peserta yang mengikutinya. Dengan berbagai ilmu yang dipelajari mampu diimplementasikan dengan inovasi yang bermanfaat. Bahkan kali ini untuk keselamatan jalan raya.
Namun untuk tahun berikutnya, Oded meminta bertemakan ketahanan pangan. Karena setiap wilayah perlu pangan yang cukup demi berlangsung kebutuhan sehari-hari.
“Teknologi urban farming. Saya harap ketahan pangan ini menjadi konsentrasi, karena sebagai kebutuhan untuk masyarakat. Mudah-mudahan tahun depan kompetisi bertemakan ini bisa membantu memudahkan kebutuhan masyarakat,” pintanya saat menerima finalis Bandung Datathon 2019, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, (18/7/2019).
Dalam pertemuan itu, Oded pun sangat bangga dengan inovasi para peserta. Seperti Avion sebagai inovasi mengonversi suara menjadi getaran untuk membantu kaum penyandang tuna rungu dalam berkendara.
Selanjutnya, Na – Sho yaitu alat untuk mencegah air menempel pada permukaan terutama helm. Sehingga dapat menurunkan tingkat kecelakaan karena kendala penglihatan. Ketiga, Benz Family perangkat keras yang disematkan pada tiang penyebrangan untuk mengatur lama waktunya menyebrang bagi pejalan kaki.
“Ke depanya bisa terus kembangkan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Semuanya yang dipersentasikan sangat luar, bisa memberikan kontribusi kepada kebutuhan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, pemenang Bandung Datathon 2019, Muhammad Firman Nuruddin (tim Avion) berkesempatan untuk terbang ke Melbourne Australia. Nantinya di sana ia bersama timnya berkesempatan untuk menimba ilmu sekaligus sharing dalam inovasi yang telah digagasnya.
“Di sana itu satu minggu, mulai tanggal 21- 27 Juli 2019. Nantinya kita belajar mengenai bisnis, sharing inovasi yang sudah dikompetisikan juga berfemu komunitas Indonesia di Melbourne,” katanya.***