IMG-20250224-WA0026

KILASBANDUNGNEWS.COM, KOTA BANDUNG – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat yang konsen terhadap kelestarian dan tetap menjaga lingkungan dari berbagai pencemaran, salah satunya menggelar kegiatan Peduli Lingkungan kepada para guru dan anak-anak PAUD di Jabar dengan menginisiasi program “Berbagi Tempat Sampah Terpilah ke PAUD di Jabar”.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faishol Nurofiq berharap, gerakan yang diinisasi Apindo Jabar ini bisa di-up-scale ke tingkat nasional. Karena kegiatan ini berkontribusi positif dari pengusaha terkait pengelolaan sampah dan lingkungan hidup.

“Persoalan sampah itu merupakan tanggung jawab bersama semua elemen masyarakat. Dukungan dari dunia usaha sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup,” ucap Hanif, Sabtu (22/2/2025).

Hanif pun menyampaikan apresiasinya terhadap respons positif dari Apindo Jabar dalam menanggapi arahan Presiden terkait pengelolaan sampah di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi Ketua Apindo Jabar dan seluruh jajarannya atas langkah nyata dalam pengelolaan sampah. Ini merupakan momen yang membanggakan, mengingat peran pengusaha dalam pembangunan Indonesia sangat besar. Pemerintah hanya berperan sebagai regulator, sementara pengusaha memiliki kontribusi nyata dalam eksekusi kebijakan lingkungan,” tutur Hanif

Sementara itu, Ketua Apindo Jabar, Ning Wahyu Astutik, menegaskan bahwa dunia usaha semakin sadar akan pentingnya pengelolaan sampah. Banyak perusahaan kini berkolaborasi dengan tempat pengolahan sampah sementara (TPS) dan bahkan mengubah limbah mereka menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

“Dulu orang menolak sampah, sekarang malah berebut, karena mereka mulai sadar bahwa sampah memiliki nilai ekonomi,” katanya.

Ning menuturkan bahwa ada beberapa inovasi yang telah dilakukan untuk mengolah kembali sampah, diantaranya sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di industri semen, limbah industri basah digunakan untuk pakan maggot, pabrik sepatu kini diwajibkan menggunakan material ramah lingkungan serta pemanfaatan karton bekas sebagai pengganti palet kayu dalam industri pengemasan.

“Kita juga menggandeng komunitas peduli lingkungan, BisaAja untuk melakukan edukasi di sekolah-sekolah yang bertujuan untuk menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini,” jelasnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses