KILASBANDUNGNEWS.COM – Bagian dari pengembangan Agroforestry, sebanyak 1.000 bibit pohon kopi telah ditanam di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.
Penanaman bibit pohon kopi yang digagasan bank bjb bersama dengan Yayasan Maratia ini diharapkan mampu menggerakan perekonomian masyarakat sekitar karena pohon yang ditanam bersifat produktif.
Ketua Yayasan Maratia, Gilang Hartanto, mengatakan, program bertajuk ‘Maka Lestari’ ini sepenuhnya merupakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb.
“Dalam program ini Yayasan Maratia dipercaya menjadi mitra bank bjb dalam penanaman pohon ini,” ucap Gilang, usai penanaman bibit pohon kopi, Rabu (26/1/2022).
Gilang beralasan, dipilihnya bibit pohon kopi untuk ditanam karena diyakini memberi efek ekonomi yang lebih cepat, apalagi masyarakat di sekitar sudah akrab dengan penanaman pohon kopi Manglayang.
“Penanaman pohon kopi ini sesuai dengan permintaan masyarakat di sini. Karena telah memberi efek ekonomi cukup baik bagi masyarakat sekitar serta pohon kopi mampu memberi efek konservasi yang sangat baik,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Supriatna, memberikan apresiasi dengan adanya progtam penanaman bibit pohon kopi dan kelor di wilayahnya.
“Saat ini ada tiga kelompok tani yang aktif menanam dan menghasilkan biji kopi yang diberi nama Manglayang. Ada sekitar 70 warga kami yang tergabung di tiga kelompok tani itu,” katanya.
Supriatna mengaku, saat ini terdapat banyak lahan yang sudah siap digunakan untuk perkebunan kopi yang tentunya tanpa mengenyampingkan fungsi konservasi.
“Yang siap tanam, ada lebih dari 10 hektare lahan disini. Kami harap Desa Ciporeat bisa menjadi lokasi untuk pengembangan kopi,” harapnya.
Supriatna berharap program CSR dari bank bjb bisa dilakukan secara berkesinambungan sehingga nantinya mampu menjadi tempat edukasi kopi hingga tempat wisata bagi masyarakat.
“Saya berharap kopi Manglayang menjadi ciri khas desa kami. Para pegiat kopi di desa kami siap memberikan ilmu dan pengalamannya dalam berkebun kopi,” pungkasnya. (Parno)