Bandung – Berdasarkan data statistik Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) selama ApriI-Juni 2018, terdapat 26.630 kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia yang menyebabkan 6.455 korban meninggal dunia.
Dari jumlah tersebut, 5.648 kasus kecelakaan melibatkan pengendara berusia muda dengan rentang usia 15-19 tahun dan 4.669 kasus kecelakaan untuk usia 20-24 tahun. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 1.700 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 863 korban meninggal dunia.
Kanit Regident Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKP Susanti Samaniah mengakui bahwa jumlah kasus lakalantas yang melibatkan generasi muda cukup tinggi meski saat ini telah mengalami penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
“Di Jabar sudah banyak pengendara usia muda yang paham dalam berkendaraan dan sesuai aturan saat di jalanan,” kata Susanti, dalam acara Michelin Safety Academy (MSA) 2018, di SMK Negeri 3 Bandung, Rabu (3/10/2018).
Menurut Susanti, psikologi seseorang sangat berpengaruh terhadap individu saat mengendarai kendaraan di jalanan, sehingga jika seseorang dalam keadaan psikologinya terganggu bisa menurunkan konsentrasi dan mengakibatkan kecelakaan saat berkendaraan.
“Psikologi pengaruh pada anak-anak, jika sedang galau itu pengaruh dalam berkendaraan, karenanya kita harap anak muda taat aturan dan menjadi contoh yang lain dan mereka menjadl pengendara yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Sementara itu, Seksi Sarana dan Prasarana Bidang Transportasi Darat, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Ali Nurudin mengatakan, kampanye keselamatan berkendaraan di Indonesia khususnya di Jawa Barat, perlu terus dilakukan untuk menekan angka kecelakaan yang melibatkan pengendara usia muda.
“Seringkali kurangnya kesadaran berkendara dengan aman dan baik, meningkatkan risiko di jalan raya, karenanya edukasi diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnva generasi muda untuk menjadi pengendara yang bertanggung jawab,” ucapnya.***
Rep: Suparno Hadisaputro