KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan obat-obatan dan suplemen vitamin secara gratis kepada ribuan pasien COVID-19 yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Gubernur Jawa Barat M. Ridwan Kamil menyebutkan keselamatan nyawa pasien Covid-19 menjadi hal mutlak yang harus segera ditangani. Apalagi, selama ini banyak aspirasi juga curhatan warga yang mengalami kesulitan mencari obat-obatan.
“Pemda Provinsi Jabar bekerja sama dengan 10 perusahaan farmasi memberikan solusi nyata bahwa negara telah hadir di tengah-tengah masyarakat,” ucap Gubernur, usai menyerahkan secara simbolis obat-obatan dan suplemen vitamin kepada kurir di Kantor Dinas Kesehatan Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021).
“Kita menyadari bahwa keselamatan nyawa dari pasien-pasien Covid-19 ini harus kita dahulukan dan aspirasi curhatan warga selama ini yaitu konsultasi dan obat yang susah dan sebagainya kita selesaikan dengan sistem yang kita punya di Pikobar,” ucapnya.
Menurut Gubernur, untuk obat-obatan yang akan dikirim kepada pasien isoman ada tiga tipe. Paket A khusus pasien Covid-19 tanpa gejala, Paket B bagi yang bergejala ringan, sementara untuk Paket C akan diberikan bagi yang bergejala sedang.
“Tadi terbagi tiga yang dikirim obat paket A itu khusus OTG hanya vitamin suplemen, Paket B gejala ringan dengan obat antibiotik dan antivirus. Juga yang Paket C itu antivirusnya lebih keras dan mudah-mudahan sembuhnya juga lebih cepat,” katanya.
Berdasarkan data per Kamis (8/7/2021) pukul 17:00 WIB, jumlah pengakses telekonsultasi Isoman sebanyak 4.931 orang dengan total pesan atau pertanyaan mencapai 14.082 pesan. Sedangkan jumlah permohonan vitamin sebanyak 8.896 orang, dan 6 permohonan untuk obat.
“Ada 8 ribuan warga yang memohon bantuan obat-obatan dan vitamin, dan ada 11 ribuan pertanyaan konsultasi kepada tim dokter. Kurang lebih ada 13 tim dokter yang disediakan memberikan konsultasi oleh Dinkes Jabar,” imbuhnya.
Gubernur memastikan suplai vitamin dan obat dapat terjangkau dengan tepat sasaran. Selain itu, pengiriman obat pun dilakukan satu hari, dan langsung menuju pasien yang tengah menjalani isoman.
“Kami juga bekerja sama dengan kurang lebih 10 perusahaan farmasi sehingga InsyaAllah menjamin suplai obat dengan harga terjangkau dan tepat sasaran dan juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan kurir atau pengiriman yang tentunya diharapkan satu hari sampai langsung ke pasien di Jabar,” jelasnyanya.
Gubernur juga mengimbau kepada aparat desa di seluruh 27 kab/kota di Jawa Barat untuk melakukan deteksi dini secara masif. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi pasien-pasien COVID-19 yang hendak melakukan konsultasi ke Pikobar, tapi tidak dapat mengaksesnya.
“Kami tidak ingin mendengar lagi ada warga Jabar yang sedang isolasi mandiri kesusahan apalagi meninggal dunia. Oleh karena itu saya mengimbau aparat setempat mendeteksi mereka-mereka yang mungkin sedang isoman, kalau dia tidak bisa mendaftarkan ke Pikobar karena mungkin tidak punya hp di desa-desa ini tanggung jawab aparat setempat untuk meregistrasi,” ujarnya.
Gubernur menambahkan, pihaknya sudah tugaskan yang mendaftarkan itu boleh pasiennya langsung atau keluarganya dengan bukti aparat setempat jika warganya memang tidak bisa mengakses secara digital.
“Saya minta kepada seluruh masyarakat Jabar untuk menyebarkan informasi fitur Isoman yang ada di Pikobar. Dengan begitu, para pasien Covid-19 seluruh Jabar dapat terlayani oleh para dokter,” pungkasnya.
Dalam proses pengiriman bantuan obat-obatan dan suplemen vitamin, sejumlah perusahaan terlibat di antaranya Gabungan Pengusaha Farmasi (GP Farmasi), Perkumpulan Gabungan Pengusaha Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab), Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia, (Asperindo) terutama kepada Pos Logistik, JNE dan Si Cepat (Parno)