KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah melalui PLN terus berupaya memberikan kesetaraan hidup yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya dalam rangka mewujudkan listrik yang berkeadilan melalui peningkatan rasio elektrifikasi di wilayah pedesaan dan wilayah pemukiman yang sulit dijangkau dengan keterbatasan sarana dan prasarana dan kondisi alam serta cuaca yang relatif sulit diprediksi. Halnya di Dusun Cisoka Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, dengan adanya kolaborasi antara Pemerintah khususnya Kementrian ESDM Provinsi Jawa Barat dan berbagai Instansi. Kali ini bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat, warga Dusun Cisoka Desa Citengah dapat menikmati listrik.
“Ini merupakan hari yang bersejarah setelah puluhan tahun Desa Citengah menantikan listrik lebih dari dua puluh tahun akhirnya hari ini dapat menikmati listrik, hal ini disebabkan Lokasi yang cukup sulit untuk memasang jaringan listrik dan biaya yang besar sementara di Desa ini hanya ada 31 Kepala Keluarga,” kata Dony.
Dony mengatakan, dari 400 ribuan warga masih ada 9.000 warga Sumedang yang belum memasang listrik, bukan karena tidak ada aliran listrik tetapi karena memang mereka tidak mampu.
“Ini menjadi tugas dari Pemerintah Sumedang yang akan terus berkolaborasi dengan ESDM dan PLN untuk membantu pemerintah meningkatkan rasio elektrifikasi dengan bantuan CSR dari berbagai instansi,” ucapnya.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat Agung Nugraha menyampaikan, bahwa Melistriki daerah pedesaan di pelosok Jawa Barat merupakan salah satu program prioritas unggulan yang dilakukan oleh PLN.
Program ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung penuh pemerintah dalam mewujudkan Program Pemprov Jawa Barat yakni Jabar Caang sehingga dapat meningkatkan Rasio Elektrifikasi di Jawa Barat.
“Salah satu lokasi yang kami bangun di tahun 2022 ini yaitu Dusun Cisoka Desa Citengah Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. Disini kami membangun Jaringan Tegangan Menengah sepanjang 7,908 Kms, 1 unit Gardu Distribusi serta Jaringan Tegangan Rendah 0,325 Kms,” tutur Agung.
“Pembangunan ini berpotensi menambah kurang lebih sebanyak 30 calon pelanggan dan akan berkembang kedepannya. Lokasi ini adalah salah satu dari 5 (lima) daerah dalam Perjanjian Kerjasama antara PLN UID Jabar dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2020. Ke 5 (lima) lokasi tersebut tersebar di daerah Rancaekek, Soreang, Tanggeung, serta Cisoka dengan total potensi penambahan sejumlah 536 pelanggan, serta Operasional dan Pemeliharaan Tower Radio Komunikasi di Tangkuban Perahu,” imbuhnya.
Agung juga menambahkan, PLN berupaya untuk selalu konsisten melaksanakan penyambungan listrik di wilayah pedesaan, bersama dengan Pemerintah, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah pedesaan se-Jawa Barat, melalui penyambungan listrik ini.
“Ini bukti Negara Hadir bagi Masyarakat,” tegas Agung.
Seluruh pembangunan infrastruktur untuk 5 lokasi kerjasama tersebut dioptimalkan untuk menjangkau wilayah willayah pemukiman yang sulit dijangkau dengan keterbatasan sarana prasarana juga kondisi alam dan cuaca yang relatif sulit diprediksi. Melalui kerjasama ini, kami membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 19,121 kilometersirkit (kms), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 31,311 kms dan 11 Gardu Distribusi. (Parno)