KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat berencana menggelar sentra vaksinasi Covid-19 di mal atau pusat perbelanjaan yang sudah dapat beroperasi selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level. Inovasi itu digagas untuk mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi di Jabar.
Gubernur Jawa Barat Mochamad Ridwan Kamil mengatakan, sentra vaksinasi Covid-19 diharapkan memudahkan masyarakat yang akan mengunjungi mal untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Sedangkan, masyarakat yang belum divaksin karena kesehatan harus menunjukkan hasil tes Covid-19, baik PCR ataupun rapid antigen.
“Jadi, mal bisa sesuai harapan (dapat kembali beroperasi), tetapi kita juga bisa dibantu ada peningkatan vaksinasi. Inovasi ini akan ditindak lanjuti oleh Sekretaris Daerah Jabar,” kata Gubernur, dalam jumpa pers virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (10/08/2021).
Gubernur mengungkapkan bahwa PPKM Level 4 kali ini perbedaannya adalah mal atau pusat perbelanjaan boleh dibuka dengan kapasitas 25 persen pengunjung yang menyertakan surat vaksin atau hasil PCR/antigen bagi yang tidak bisa divaksin karena masalah kesehatan atau baru sembuh.
“Salah satu inovasi di Jabar yang akan dilaksanakan nanti ada pusat vaksinasi di shopping mall. Kalau warga mau shopping dan belum melakukan vaksinasi nanti bisa datang ke mall yang ada ruangan vaksinasi. Jadi, mall bisa sesuai harapan, tapi kita juga bisa dibantu ada peningkatan vaksinasi. Inovasi ini akan di-follow-up oleh pak sekda dalam satu dua hari ini,” imbuhnya.
Merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021, mal yang berada di daerah level 3 dan 2 dapat beroperasi dengan berbagai pembatasan. Selain itu, ada empat daerah level 4 yang akan uji coba membuka mal. Keempat daerah itu yakni DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, dan Kota Surabaya.
Gubernur menargetkan, kekebalan komunal atau herd immunity di Jawa Barat bisa terbentuk pada akhir 2021. Untuk mengejar target tersebut, penyuntikan vaksin Covid-19 setiap harinya terus ditingkatkan.
“Saat ini, penyuntikan vaksin di Jabar sudah mencapai hampir 150.000 dosis per hari. Kita sudah meningkatkan tiga kali lipat penyuntikan per harinya, dari 50.000 dosis menjadi hampir 150.000 dosis. Kita sudah tertinggi nomor dua setelah DKI Jakarta. Jakarta dengan infrastrukturnya itu 180.000, kita hampir 150.000. Jadi sudah sangat tinggi,” ucapnya.
Berdasarkan data pen-prod.udata.id pada 10 Agustus 2021, masyarakat Jabar yang telah mendapat vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebanyak 6.922.375 orang dan untuk dosis kedua sebanyak 3.402.548 orang.
Pada periode yang sama, total distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat ke Jawa Barat sebanyak 13.346.384 dosis, sedangkan realisasi sudah mencapai 10.181.667 dosis atau 76,28 persen dari total distribusi.
Adapun sisa distribusi-realisasi sebanyak 3.164.717 dosis akan digunakan untuk dosis kedua yang membutuhkan 3.469.079 dosis.Saat ini, Jabar kekurangan vaksin COVID-19 untuk dosis kedua sebanyak 304.362 dosis. (Parno)