Bandung – Ratusan anggota Ikatan Keluarga Banyuwangi (Ikawangi) larut dalam keceriaan pada acara halalbihalal 2019, Minggu (7/7/2019). Acara silaturahmi tahun ini oleh komunitas perantau dari ujung timur Pulau Jawa tersebut menjadi momentum istimewa.
Ketua Ikawangi Kota Bandung, Slamet Suprapto menuturkan, halalbihalal komunitas warga asal Banyuwangi setiap tahun menggelarnya secara rutin. Namun acara pada 2019 ini sangat istimewa lantaran bisa dilaksanakan di Pendopo Kota Bandung.
Prapto menyebutkan, Pendopo Kota Bandung menjadi tempat yang paling spesial mengingat selama ini keberadaannya cukup eksklusif sebagai rumah dinas wali Kota Bandung. Bahkan dia baru kali ini bisa menyambangi langsung dan membuat acara di Pendopo. Padahal ia telah merantau lebih dari setengah abad di Kota Bandung.
“Keistimewaan utama halalbihalal sekarang ini bisa dilaksanakan di Pendopo. Saya sudah 50 tahun di Bandung baru sekarang menginjakan kaki di Pendopo,” kata Prapto di sela-sela acara halalbihalal Ikawangi di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Minggu (7/7/2019).
Dalam kesempatan tersebut suasana kebhinekaan begitu sangat kental terasa di Pendopo Kota Bandung. sebab, bangunan dengan desain dan sarat akan sejarah budaya sunda tersebut justru pada acara bernuansa suasana khas Jawa Timur.
Pada sebuah kesempatan penyanyi membawakan lagu khas Banyuwangi, kawasan Pendopo Kota Bandung mendadak jadi arena karaoke massal. Semua terlarut mengikuti senandung sang biduan mengunakan bahasa Jawa.
“Kita di dalam Ikawangi punya program memberi santunan sosial buat temen-temen. Kita juga terus melestarikan budaya Banyuwangi. Ini tidak ada yang diimpor dari Banyuwangi semuanya dari Ikawangi Bandung dan ini semua kita kembangkan.” Ujarnya.
Kendati acara halalbihalal diisi oleh pagelaran budaya khas Banyuwangi sebagai obat kerinduan terhadap tanah kelahiran mereka, namun sebagai perwujudan saling menghormati turut ditampilkan juga tari jaipongan.
“Terima kasih banyak untuk semua yang hadir dan terima kasih Mang Oded kita diberi kesempatan menggunakan pendopo,” Prapto kembali menegaskan.
Keistimewaan lain dari acara halalbihalal Ikawangi Bandung ini juga lantaran dihadiri oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya. Selain menyampaikan pidato, pria kelahihran Banyuwangi 58 tahun silam ini bahkan ikut bergabung dalam keceriaan siang itu dengan menyempatkan diri untuk menyanyikan sebuah lagu.
Arief mengakui, tempat penyelenggaraan halalbihalal Ikawangi Kota Bandung 2019 ini menjadi paling menarik. Sehingga dia sangat antusias untuk ikut bergabung bersama saudara satu kampung halamannya di Banyuwangi.
“Terima kasih Pak Wali Kota. Saya merasa bangga dan terharu halalbihalal di Kota Bandung ini bisa di pendopo. Semoga ini menjadi kebaikan dan bisa terus berlanjut,” ucap Arief.
Tak ingin jemawa oleh sanjungan para tamunya, Oded justru turut menghaturkan permohonan maaf apabila ada jamuannya yang kurang berkenan. Menurutnya, poin terpenting saat ini adalah bisa memperkuat tali silaturahmi.
“Saya sampaikan mohon maaf kami sebagai pribumi baru seperti ini menerima bapak ibu sekalian. Mari kita sama-sama membangun ukhuwah, yang terpenting adalah kita tidak boleh putus silaturahim kita,” timpal Oded.
Oded pun turut mengapresiasi Ikawangi yang ikut mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan membagikan tumbler sebagai tempat minum para peserta acara halalbihalal. Langkah tersebut merupakan wujud kongkrit dukungan terhadap program pengelolaan sampah melalui Kurangi Pisahkan Manfaatkan Sampah (Kang Pisman).
“Insyaallah ke depan kita bisa bersama-sama terus membangun Kota Bandung, membangun Jawa Barat dan membangun Indonesia bersama Ikawangi,” katanya.***