KILASBANDUNGNEWS.COM – Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI Bandung menggelar lokakarya yang bertajuk Storytelling Cerita Rakyat Nusantara, dengan melibatkan peserta para guru Pendidikan Usia Dini atau PAUD yang ada diwilayah Priangan Barat.

Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, ISBI Bandung, Ismet Ruhimat mengatakan, tujuan utama diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk membekali para guru kemampuan mendongeng yang efektif. Hal tersebut penting untuk mengenalkan kembali cerita-cerita rakyat Nusantara kepada anak-anak didik, khususnya di tingkat PAUD. Tercatat sebanyak 45 orang peserta mengikuti kegiatan tersebut, yang merupakan perwakilan dari organisasi GTKI, Himpaudi, dan IGRA.

“Pengisahan cerita rakyat tidak hanya bermanfaat sebagai seni, tetapi juga untuk mendidik anak-anak tentang etika budaya yang sehat,” kata Ismet di Gedung PGRI Jabar, Jalan Talaga Bodas, Kota Bandung, Sabtu (19/10).

Menurut Ismet, kegiatan seperti ini penting untuk terus digalakkan di tengah pesatnya kemajuan teknologi. Ia berharap ISBI ke depannya dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mempromosikan cerita rakyat kepada generasi muda.

“Ini adalah upaya untuk memperkuat ketahanan budaya di tengah gempuran budaya asing, sekaligus mengenalkan identitas dan otentisitas budaya Nusantara kepada anak-anak sejak dini,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana Lokakarya, Rieka Sukmawati menambahkan, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam pemahaman anak-anak tentang cerita rakyat Nusantara.

“Banyak anak-anak di luar sana yang tidak mengenal atau memahami cerita-cerita rakyat kita. Melalui pelatihan ini, guru-guru PAUD diajarkan kiat-kiat menjadi storyteller yang baik, serta bagaimana caranya membuat naskah storytelling mereka sendiri,” jelas Rieka.

Ia menjelaskan, lokakarya terbagi dalam beberapa sesi, termasuk pelatihan teknis dan metodologis mendongeng, serta pembuatan naskah cerita. Para peserta akan diberi waktu total 32 jam pelajaran.

ISBI menawarkan empat cerita rakyat sebagai pilihan bagi para guru, yaitu Tiga Ksatria dari Dago, Siparkit, Si Piatu Menjadi Raja, dan Batu Menangis. Di bulan depan akan diadakan kelanjutan kegiatan berupa festival storytelling yang melibatkan siswa-siswa mereka.

“Insya Allah ke depannya jenjangnya akan kita tingkatkan lagi, dan juga tidak hanya dari storytelling, karena di ISBI ada beberapa fakultas lain, dan kita akan mengadakan pelatihan-pelatihan,” pungkasnya. (Yudi Dirgantara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.