KILASBANDUNGNEWS.COM – Tantangan Global menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan dan juga inovasi, guna memastikan pasar modal di Indonesia tetap inovatif, inklusif, dan selalu siap menghadapi segala perubahan.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia, Inarno Jayadi menyatakan bahwa pertumbuhan dan ketahanan ekonomi Indonesia menghadapi tantangan global yang pada akhirnya menguji resiliensi dan integritas dari pasar modal.

“Meski kita menghadapi berbagai tantangan namun tetap tumbuh menjadi lebih baik. Dengan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan khususnya para investor yang saat ini telah mencapai 14 juta,” kata Inarno, Sabtu (9/11/2024).

Inarno berkeyakinan, dengan adanya dukungan seluruh pemangku kepentingan, Capital Market Summit & Expo (CMSE) menjadi momentum untuk memperkuat ketahanan ekonomi.

“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kita dapat memanfaatkan momentum pada hari ini untuk memperkuat ketahanan ekonomi dan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ucap Inarno.

Menurut Inarno bahwa komitmen pemerintah untuk memperkuat hilirisasi dan mendorong investasi strategis menjadi peluang besar bagi pasar modal sebagai sumber pembiayaan serta investasi menarik untuk pembangunan ekonomi.

“Saat ini pasar modal menjadi lebih mudah dan lebih terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat termasuk generasi muda untuk berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia,” tuturnya.

Berdasarkan catatan, pertumbuhan jumlah investor menunjukkan trend yang positif. Hingga November 2024, jumlah pertambahan investor mencapai 2,21 juta sehingga total SID saat ini sudah mencapai lebih dari 14 juta SID. Dimana 55 persen diantaranya investor muda dengan usia di bawah 30 tahun.

“Per-6 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan mencatatkan peningkatan sebesar 1,53 persen sehingga secara year to date sudah mencapai angka 7.383. Nilai kapitalisasi pasar modal di Indonesia juga bertumbuh, per-6 November tercatat mencapai 12.356 triliun rupiah,” papar Inarno.

“Ini menunjukkan minat dan kepercayaan investor baik domestik maupun asing terhadap potensi ekonomi Indonesia masih tinggi. Selain itu, aktivitas penghimpunan dana pasar modal yang masih terjaga dengan baik,” pungkasnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.