KILASBANDUNGNEWS.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Provinsi Jawa Barat (Jabar) menjadi momentum untuk memperkuat komitmen semua pihak, instropeksi diri, dan evaluasi capaian-capaian pembangunan. Demikian dikatakan Gubernur Jabar Mochamad Ridwan Kamil saat memimpin ucapara peringatan HUT ke-76 Jabar di Halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/8/2021).
“Peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ini terasa sangat bermakna karena hanya berselang dua hari dari peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia yang menghadirkan kehikmatan kemerdekaan di seluruh pelosok tanah air,” kata Gubernur.
Gubernur menyatakan, sudah seharusnya peringatan HUT ke-76 Jabar dimaknai dengan semangat perjuangan, karena saat ini Provinsi Jawa Barat masih terus berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Sebagai bangsa pejuang, suasana keprihatinan tersebut tentunya harus kita maknai dengan semangat perjuangan. Dan dalam pelaksanaan hari jadi ini kita tetap mengedepankan aspek-aspek subtansial untuk instropeksi diri, evaluasi diri mengkaji ulang capaian-capaian pembangunan,” ucapnya.
Gubernur berharap, supaya peringatan HUT kali ini dapat memperkuat komitmen seluruh elemen pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap berinovasi membangun Jawa Barat, termasuk menangani pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.
“Melalui hari jadi ini semoga semakin memperkuat komitmen segenap elemen pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap semangat berinovasi, semangat berkolaborasi menjalankan roda pembangunan bersama-sama dalam menanggulangi Covid-19 sekaligus semangat berkolaborasi dan berinovasi dalam pemulihan ekonomi daerah,” ucapnya.
Gubernur memaparkan bahwa di usia 76 Tahun, indikator pembangunan Jawa Barat relatif terus membaik, salah satunya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jabar. Saat ini, IPM Jabar mencapai 72,09 poin. Angka itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sebesar 72,03 poin.
“Dalam rentang 76 tahun perlu saya sampaikan, pembangunan di Jawa Barat menunjukkan indikator-indikator yang sangat baik secara makro. Di hari ini, penduduk Jawa Barat hampir 50 juta jiwa atau hampir 20 persen penduduk Indonesia,” tuturnya.
Kemudian, rasio investasi kapital modal terhadap output Jabar juga setara dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) seperti Malaysia hingga Thailand. Indeks ketimpangan atau Gini Rasio hanya 0,39 poin.
“Nilai investasi Jabar menempati skor 4 persen pada tahun 2020 itu adalah rasio investasi kapital modal terhadap outpout yang hampir setara nilainya dengan investasi di Filipina, Malaysia dan Thailand. Menunjukkan skala indeks kita setara dengan negara-negara ASEAN. Indeks ketimpangan Gini Rasio hanya 0,39 poin,” jelasnya.
Selain itu, inflasi di Jabar pada triwulan I-2021 terkendali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, laju inflasi Jabar pada triwulan I-2021 adalah 1,43 (year on year/yoy) persen lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 3,94 persen.
“Inflasi Jawa Barat pada triwulan I-2021 secara tahun ke tahun dari Maret 2020 sampai Maret 2021 berhasil turun 1,43 persen lebih rendah dari sebelumnya 3,94 persen,” kata Gubernur.
Dari sisi penanganan COVID-19, Pemda Provinsi Jabar akan terus meningkatkan 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Selain itu, berkat kolaborasi berbagai pihak, Pemda Provinsi Jabar telah menghadirkan dua inovasi.
Disamping itu, berbagai strategi kedaruratan juga dilakukan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kemudian merekrut tenaga kesehatan dan relawan, penyediaan rumah sakit darurat dan pusat isolasi di desa-desa untuk masyarakat melakukan isolasi.
Di sisi lain, Pemda Provinsi Jabar juga terus mengakselerasi vaksinasi Covid-19. Saat ini, Provinsi Jabar sudah menyuntikkan 200.000 dosis per harinya untuk mengejar target terbentuknya herd immunity di akhir tahun 2021, dengan target 37 juta jiwa warga Jawa Barat bisa tervaksinasi di Desember 2021.
Dari sisi pemulihan ekonomi, Pemda Provinsi Jabar menghadirkan berbagai program. Seperti memberikan stimulus kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), mendorong keluarga besar ASN untuk membeli produk UMKM, memberikan keringanan pajak kendaraan bermotor hingga meluncurkan program ekonomi baru seperti petani milenial. (Parno)