KILASBANDUNGNEWS.COM – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menemukan sejumlah kekurangan penerapan protokol kesehatan yang harus dipenuhi oleh hotel dan pengelola tempat wisata untuk bisa kembali beroperasi. Para pengelola hotel dan tempat wisata harus memenuhinya sebelum bisa kembali beroperasi.
Hal itu ditemukan wakil wali kota saat memantau penerapan protokol kesehatan di sejumlah hotel dan tempat wisata di Kota Bandung, Kamis (11/6/2020). Hotel yang dikunjungi adalah, Hotel Mercure, Hotel Papandayan, dan Trans Luxury Hotel dan Ibis. Sedangkan tempat wisata yang dikunjungi adalah, Saung Angklung Udjo.
Wakil wali kota menilai, lokasi yang didatanginya sudah cukup baik dalam persiapan protokol kesehatannya. Namun ada beberapa catatan yang menjadi bahan evaluasi.
“Alhamdulillah sudah cukup baik, meski pun kami memberikan catatan-catatan. Tetapi pada dasarnya sudah ada semangat menerapkan standar protokol kesehatan yang ketat di semua tempat ibadah, hotel, termasuk di sini (Saung Angklung Udjo),” katanya.
“Mudah-mudahan jangan ada lagi klaster-klaster baru di Kota Bandung. Sehingga harapannya mudah-mudahan kita bisa meningkat dari zona kuning ke zona biru dengan kelonggaran 50 persen. Kalau hijau 70-75 persen,” lanjutnya.
Wakil wali kota mengatakan, Pemkot Bandung akan terus menyosialisasikan aturan dan menegakannya. Karena Pemkot Bandung tidak bisa menyelesaikan wabah Covid-19 sendiri. Harus ada keterlibatan dari seluruh stake holder.
“Mudah-mudahan kita bisa segera beraktivitas kembali sebagaimana biasanya. Meski pun dengan norma dan kebiasaan-kebiasaan baru,” harapnya.
Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari berharap dengan berakhirnya PSBB Proporsional akan membangkitkan kembali pariwisata yang dinilai paling terpuruk selama Covid-19.
“Dengan usaha dan upaya dari mitra-mitra dan stakeholder kita, setelah tadi berkeliling ke beberapa hotel dan terakhir di sini. Semua telah berupaya untuk menegakkan protokol kesehatan. Perlu diapresiasi juga,” katanya.
Ia pun mengimbau pelaku di sektor pariwisata supaya menerapkan protokol kesehatan. Karyawan dan tamu atau pengunjungnya harus disiplin menegakan protokol kesehatan.
“Selain itu prinsip-prinsip mengenai kebersihan, kesehatan, dan keamanan juga harus dilakukan. Karena itu jadi format baru ke depan untuk sektor pariwisata. ‘Cleanliness, health and safety’ merupakan tiga faktor utama yang harus diperhatikan,” ucap Kenny. (rls)