KILASBANDUNGNEWS.COM – Untuk menjaga keandalan pasokan listrik pada moment Idul Fitri 1443 H, PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat meniadakan segala bentuk kegiatan pemeliharaan selama periode H-7 sampai dengan H+7 dan menyiagakan ribuan petugas.

General Manager PLN UID Jawa Barat Agung Nugraha mengatakan, untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama masa Idul Fitri 1443 H sehingga masyarakat dapat merayakannya dengan nyaman, PLN UID Jabar menyiagakan 4.901 petugas.

“Kita siagakan 4.901 perugas untuk menjaga keandalan pasokan listrik ” ucap Agung di acara Press Briefing Siaga Idul Fitri 1443H, Rabu (28/04/2022).

Agung menyampaikan PLN UID Jabar telah menyiapkan berbagai langkah-langkah pengamanan dan antisipasi atau mitigasi seperti menyiagakan Piket Distribusi; memantau dan melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala; menyiagakan mobil operasional sebanyak 461 unit dan motor operasional sebanyak 286 unit; menyiapkan 23 gardu bergerak, 9 unit kabel bergerak, 11 mobil deteksi, 12 unit crane, dan 56 unit genset serta 11 UPS sebagai cadangan suplai pasokan listrik bila terjadi gangguan serta disiapkan SOP keandalan bagi tempat tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya.

“Kami sudah menginventarisir lokasi penting Idul Fitri 1443 H, ada sejumlah 337 lokasi yang tersebar di wilayah jawa barat, terdiri dari objek vital, tempat pelaksanaan sholat Ied, Rumah Sakit serta tempat tempat mudik seperti bandara, stasiun, terminal,” katanya.

Pada saat Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Agung memprediksi beban puncak pemakaian listrik siang hari sebesar 4.595 MW atau mengalami penurunan 43% jika dibandingkan dengan beban puncak siang tertinggi tahun 2022. Namun, jika dibandingkan dengan beban siang Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11% atau 4.142 MW.

Begitupun beban puncak malam Hari Raya Idul Fitri 1443 diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 31% (5.608 MW) dibanding beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 8.088 MW. Meski demikian, jika dibandingkan dengan beban malam Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya sebesar 5.327 MW maka mengalami kenaikan sebesar 5%

“Beban pemakaian listrik cenderung menurun seiring dengan kebijakan cuti bersama dari pemerintah mulai Jum’at 29 April mendatang. Pada saat itu, industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya,” ujar Agung.

“Meski demikian, beban pemakaian listrik saat hari raya tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding tahun lalu karena kini masyarakat sudah bisa melaksanakan mudik,” imbuhnya.

Agung menambahkan, daya mampu pasok listrik PLN saat ini lebih dari cukup, yaitu sebesar 13.038 MW.

“Jumlah ini masih lebih besar dari prediksi beban puncak baik siang hari maupun malam hari di perayaan Idul Fitri 1443 H,” pungkasnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.