KILASBANDUNGNEWS.COM – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memerintahkan seluruh pemerintah daerah tingkat kabupaten dan kota di Jabar menggelar vaksinasi virus corona (Covid-19) secara massal di ruang publik seperti stadion.
Instruksi itu dikeluarkan berkenaan dengan lonjakan kasus virus corona di Jawa Barat beberapa waktu belakangan.
“Kami perintahkan semua daerah melaksanakan vaksinasi massal secara optimal di stadion-stadion yang ada di wilayah masing-masing. Mengambil contoh terbaik ada di Kabupaten Bekasi yang diapresiasi presiden,” katanya di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung, Selasa (15/6/2021).
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan vaksinasi massal akan dibantu oleh TNI dan Polri. Dia menyebut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga sudah menerbitkan instruksi pada jajarannya masing-masing.
“Oleh karena itu TNI/Polri atas instruksi Panglima dan Kapolri akan menjadi motor utama dari yang namanya vaksinasi massal yang harus dilaksanakan di kota/kabupaten,” ucapnya.
Emil mengaku sudah meminta dukungan dari Menteri Kesehatan berbagai dukungan dan sudah disepakati bahwa vaksinasi khusus di Bodebek dan Bandung raya sudah boleh untuk umum semua yang di atas 18 tahun.
“Semua untuk usia di atas 18 tahun akan kami maksimalkan untuk divaksin. Tidak dibatas lagi harus lansia karena untuk mengejar persentase herd immunity yang maksimal,” ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Di kesempatan yang sama, Emil mengatakan, Presiden Joko Widodo bakal kembali meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di Jabar. Rencananya, vaksinasi akan digelar di Kabupaten dan Kota Bogor pada Kamis (17/6) mendatang.
Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo akan melawat ke Bandung untuk meninjau vaksinasi massal.
“Jadi, dua agenda tersebut adalah inspeksi penguatan vaksinasi di Jabar,” ucap Emil.
Mengenai masuknya varian baru dari mutasi Covid-19 ke Jawa Barat, Emil menyatakan masih menunggu pengambilan sampel tes Covid-19 melalui metode whole genome sequencing.
Pengetesan ini dilakukan seiring dengan masuknya varian baru Covid-19 dari India yang menjadi salah satu faktor penyebab lonjakan kasus di Jawa Tengah yang bertetangga dengan Jawa Barat.
“Belum ada (kasus varian baru di Jabar). Menurut laporan Menteri Kesehatan, varian delta atau dari India baru ada di Jawa Tengah dan terduga di Jakarta, yang Bandung sedang dites genome sequencing-nya,” katanya.
Emil menduga varian baru tidak hanya terjadi di Jateng. Namun dirinya tetap akan menunggu hasil tes yang dilakukan Dinas Kesehatan terkait varian baru Covid-19.