KILASBANDUNGNEWS.COM – Gempa bumi bermagnitudo 5,1 mengguncang Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), Senin, pukul 06.12 WIB, menurut laporan resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Info gempa magnitudo 5.1, 06-Januari-20 pukul 06:12:23 WIB, Lokasi 8.15 LS,107.34 BT atau 120 km barat daya Kabupaten Garut, Jabar kedalaman 10 km,” kata Kepala Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya di Bandung, Senin (6/1/2020).

Guncangan gempa di Kabupaten Garut dirasakan hingga Kabupaten Bandung.

“Tadi sih kerasa, pas saya duduk agak goyang dan kunci pintu kamar tadi agak goyang. Lini (gempa dalam bahasa Sunda, red.) kayaknya tadi,” kata Yati Suryati, salah seorang warga Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jabar.

Ia menuturkan getaran di rumahnya hanya terasa beberapa detik.

“Enggak lama sih, sekitar beberapa detik saja,” kata dia.

Sementara itu sejumlah warga di Kota Sukabumi juga merasakan getaran gempa yang sama.

“Saat kejadian saat hendak mandi, tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan melihat lampu gantung bergoyang sehingga, tanpa pikir panjang saya keluar rumah dan menunda jadwal mandi,” kata seorang warga Jalan Saniin, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Ahmad Gilang, di Sukabumi, Senin.

Getaran gempa juga cukup kencang dirasakan warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, seperti dialami Olan yang hendak bekerja sebagai pekerja bangunan.

Saat itu, dirinya hendak memeriksa kondisi lantai dua rumah yang sedang dibangunnya untuk melihat hasil pengecoran apakah sudah kering atau belum.

Tiba-tiba, saat naik tangga, ia merasakan getaran yang cukup kencang dan tanpa pikir panjang, bersama tiga rekannya lari keluar rumah ke tempat yang lapang karena khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Meski getaran gempa terasa sampai wilayahnya, Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna mengatakan belum menerima laporan dampak gempa yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.

“Kami sudah menginstruksikan kepada personel yang ada di setiap kecamatan untuk memantau dan mendata ke permukiman dan fasilitas umum serta sosial untuk antisipasi ada kerusakan pascagempa itu, tapi hingga kini belum ada informasi kerusakan,” katanya.***

Sumber: Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.