KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggagas Gerakan Berbagi Pangan Bergizi atau Geber Pagi. Gerakan ini berupa membagikan hasil pangan dan makanan bergizi kepada para pejuang Covid-19.

Gerakan ini didukung oleh 194 kelompok Buruan SAE (Sehat Alami Ekonomis) serta para donatur dari berbagai instansi dan perusahaan. Sebanyak 1.586 paket pangan dan makanan bergizi dibagikan kepada para tenaga kesehatan (nakes), penggali kubur, sopir ambulans, dan para anggota Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, gerakan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat Kota Bandung untuk mendukung para petugas dan relawan yang telah berjibaku menghadapi wabah Covid-19.

Mang Oded sapaan akrabnya, begitu bersyukur karena di tengah kondisi sulit ini banyak masyarakat yang masih peduli satu sama lain. “Mang Oded mengajak bagi masyarakat lainnya yang alhamdulillah masih diberikan kesehatan dan ekonominya bagus. Mari kita berbagi dengan sesama. Alhamdulillah hari ini kelompok Buruan Sae dan para donatur sudah berbagi yang luar biasa,” tuturnya saat memberi arahan dalam kegiatan Geber Pagi secara virtual dari Pendopo Kota Bandung, Senin (12/7/2021).

Ia berharap dan meminta kelompok Buruan SAE terus berkembang dan jika memungkinkan setiap RW memiliki minimal satu kelompok Buruan SAE. Semakin banyak kelompok Buruan SAE, maka akan menghadirkan ketahanan pangan di Kota Bandung.

“Mudah-mudahan ke depan menjadi sebuah komunitas yang mampu menghadirkan ketahanan pangan terutama di saat-saat seperti ini. Insyaallah pangan bergizi akan terus hadir di Kota Bandung,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Mang Oded mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung, khususnya tenaga kesehatan, pemikul jenazah, sopir ambulans, dan tenaga pemulasara jenazah untuk terus sabar dan tetap semangat dalam berjuang menghadapi wabah virus corona.

“Kepada penggali kubur, jadikan ini kesempatan untuk mendapatkan kebaikan dari Allah dan menjadi pemberat timbangan amal saleh,” ucapnya.

“Begitu pula kepada warga yang terpapar, harus menyadari itu semua takdir dari Allah. Oleh karena itu mari kita sikapi dengan sabar. Sabar bukan hanya diam, tapi harus melaksanakan disiplin protokol kesehatan, tata kelola pikiran, cukup makan, dan cukup istirahat,” tambahnya.

Pada kesempatan sama, Ketua Forum Bandung Sehat (FBS), Siti Muntamah mengungkapkan, hadirnya Geber Pagi sebagai bentuk cinta yang nyata kepada para pahlawan Covid-19. Mereka tidak berjuang sendiri, namun ada pemerintah dan warga Kota Bandung yang senantiasa hadir menemani perjuangan mereka.

“Saya sangat bersedih, tetapi insyaallah terus kita berikan kepada mereka yang berjibaku menghadapi wabah ini,” ungkapnya.

“Cinta yang telah dihadirkan oleh Pemerintah Kota Bandung, merupakan bagian dari tanggung jawab bahwa kita selalu ada. Termasuk untuk teman-teman di (TPU) Cikadut yang sudah melayani dengan baik,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan, gerakan ini dapat terlaksana atas gotong royong dari 194 kelompok Buruan SAE yang telah menyumbangkan hasil taninya, juga para donatur dari berbagai instansi dan perusahaan.

“Secara inisiatif alhamdulillah mereka mengumpulkan hasil Buruan Sae dan bantuan dari para tetangga untuk diberikan kepada Satgas Covid-19 di kecamatan. Ini sudah berlangsung selama beberapa hari ke belakang dan akan terus berlanjut,” terangnya.

Pada kegiatan Geber Pagi yang dilakukan secara hybrid (online dan offline), setiap kelompok berkebun sudah menyebar di beberapa titik lokasi untuk membagikan paket pangan dan makanan bergizi.

Dari 1.586 paket di antaranya dibagikan kepada tenaga kesehatan di RSKIA sebanyak120 paket, tenaga pemulasaran jenazah di beberapa rumah sakit (38 paket), tenaga kesehatan yang sedang menjalani isolasi mandiri (319 paket). Termasuk juga untuk sopir ambulans (125 paket), tenaga kesehatan non PNS (87 paket), penggali kubur (97 paket), dan kepada Satgas Covid-19 di 19 kelurahan.

“Hadirnya Geber Pagi ini karena kita sadar betul pejuang Covid-19 membutuhkan pangan bergizi. Karena ini membantu proses pemulihan,” tutur Gin Gin. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.