Kabid Data dan Statistik Diskominfo Kota Bandung, Rina Karlina (kanan), dosen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Dina Dellyana dan Kabag Kerjasama Setda Kota Bandung, Dodit Ardian Pancapana dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (28/2/2019).

Bandung – Kota Bandung memang tak pernah lepas dari berbagai persoalan. Namun warganya selalu punya cara untuk menemukan solusi. Pendekatan teknologi dan Big Data dalamĀ  pemecahan masalah kota menjadi tren yang digunakan saat ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) BandungĀ  memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan menggelar berbagai inkubasi gagasan yang menggaet anak muda. Seperti halnya dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung yang akan menggelar Bandung Datathon pada awal Maret mendatang.

Bandung Datathon adalah kompetisi inovasi teknologi berbasis data yang bertujuan untuk mencari solusi atas permasalahan kota. Kegiatan ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Melbourne, Australia. Tema yang diangkat pada kompetisi ini adalah keselamatan di jalan raya.

Dosen Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung, Dina Dellyana menuturkan, Big Data saat ini amat diperlukan dalam mengambil kebijakan, khususnya bagi pemerintah. Melalui data yang akurat, pemerintah bisa mengambil keputusan dengan lebih cepat dan tepat.

“Dengan data yang tepat, kita bisa tahu permasalahan yang sesungguhnya sehingga pemangku kebijakan bisa menyusun program dengan lebih tepat sasaran,” ujarnya saat Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (28/2/2019).

Ajang ini juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk turut andil dalam menyelesaikan permasalahan kota. Warga bisa memasukkan proposal dengan format yang sudah tersedia melalui website data.bandung.go.id/datathon hingga tanggal 17 Maret 2019.

Proposal yang sudah masuk akan diseleksi pada 18-22 Maret 2019. Tim juri akan melihat empat faktor yang menjadi penilaian, yaitu solusi, dampak, skalabilitas, implemetasi. Termasuk solutif gagasan yang diajukan, dampak yang ditimbulkan dari program yang akan dijalankan, luas jangkauannya, dan dapat diimplementasikan di Pemerintah Kota Bandung dan Melbourne.

“Peserta juga akan mendapatkan workshop untuk mengikuti ajang ini. Workshop ini bebas tapi terbatas. Kami hanya menyediakan kuota untuk 150 orang. Saat ini yang daftar sudah 115 orang. Masih ada beberapa hari lagi ke penutupan pendaftaran,” ungkap Kepala Bidang Data dan Statistik pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Rina Karlina.

Selanjutnya, tim juri akan memilih 10 proposal terbaik untuk diinkubasi di SBM ITB. Selama masa inkubasi itu, gagasan akan dikembangkan dan digodog sehingga lebih matang dan implementatif. Inkubasi akan dilaksanakan pada 8 April-18 Mei 2019.

Istimewanya, pemenang ajang Datathon ini akan berkesempatan mengikuti pelatihan singkat di Melbourne selama 7 hari. Pemerintah Kota Melbourne akan membiayai pelatihan tersebut.

“Karena prinsipnya kita ini saling belajar. Bukan hanya kita yang belajar ke Melbourne, tapi sebetulnya mereka juga belajar dari kita. Karena orang Bandung terkenal kreatif dan banyak punya gagasan,” ujar Kepala Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah Kota Bandung, Dodit Ardian Pancapana.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.