KILASBANDUNGNEWS.COM – PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) melalui anak usahanya, PT INTI Konten Indonesia (PT INTENS) memberikan solusi teknologi inovatif dalam angka mendukung penyelenggaraan kegiatan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
Bentuk dukungan kelancaran Nataru, berupa implementasi perangkat sistem Boarding Gate Face Recognition dengan teknologi INTI MPOS di 100 stasiun kereta api yang tersebar di seluruh wilayah Pulau Jawa dan regional Medan.
Pjs. Vice President Corporate Office Support PT INTI Feris Ardianto mengatakan, perangkat sistem untuk implementasi Boarding Gate Face Recognition itu merupakan inovasi yang menggabungkan teknologi perangkat e-KTP Reader Identik AE-01 dengan Face Recognition.
“Solusi ini merupakan bentuk kontribusi INTI Group untuk mendukung penyelenggaraan Nataru 2024/2025. Kami yakin bahwa inovasi teknologi ini tidak hanya berdampak positif pada satu bidang industri saja, tapi dalam jangka panjang, perangkat sistem ini bisa diterapkan di pelayanan publik lainnya,” ucap Feris Ardianto, Senin (23/12/2024).
Saat ini, perangkat sistem Boarding Gate Face Recognition dengan teknologi INTI MPOS telah diimplementasikan di 100 titik yang tersebar di Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta (Gambir, Pasar Senen, Jakarta Kota, Bekasi, Cikampek, Bogor), Daop 2 Bandung (Cimahi, Bandung, Kiaracondong, Tasikmalaya, Banjar), Daop 3 Cirebon (Cirebon, Cirebon Prujakan, Jatibarang), Daop 4 Semarang (Tegal, Pekalongan, Semarang Poncol, Semarang Tawang, Cepu), Daop 5 Purwokerto (Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Kebumen, Maos), Daop 6 Yogyakarta (Yogyakarta, Lempuyangan, Purwosari, Solo Balapan, Solo Jebres), Daop 7 Madiun (Madiun, Kertosono, Jombang, Kediri, Tulungagung, Blitar), Daop 8 (Gresik, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Blitar, Bojonegoro, Malang, Pasuruan, Tuban, dan Malang), Daop 9 (Jember, Ketapang, Probolinggo) dan Divisi Regional 1 Medan.
Menurut Feris, perangkat sistem Boarding Gate Face Recognition dengan teknologi INTI MPOS tersebut memberikan sebuah layanan sistem yang bertujuan untuk mempermudah proses pengisian data identitas saat check in dan memverifikasi penumpang, dengan hanya perlu tapping e-KTP miliknya di perangkat e-KTP Reader.
“Nantinya, data identitas yang telah tersimpan dalam Terminal Management System tersebut akan terintegrasi dengan data tiket yang dimiliki oleh penumpang pada setiap transaksi,” kata Feris.
“Data tersebut pun akan terkoneksi dengan perangkat Face Recognition Boarding Gate yang telah dilengkapi dengan kamera pengenal wajah, sehingga identitas calon penumpang akan langsung teridentifikasi dan tervalidasi saat perangkat Face Recognition memindai wajah penumpang, tanpa perlu lagi penyerahan dokumen seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Boarding Pass di area Boarding Gate,” tambahnya.
Feris memastikan bawah perangkat sistem Face Recognition Boarding Gate dengan teknologi INTI MPOS ini dipastikan aman, karena perangkat e-KTP Reader dilengkapi dengan Security Access Modul yang mendapat izin langsung dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.
“Masa siaga perangkat sistem Face Recognition Boarding Gate dengan teknologi INTI MPOS ini dalam penyelenggaraan Nataru ini akan berlangsung selama 16 hari, yaitu selama periode 20 Desember 2024-04 Januari 2025,” katanya.
Dukungan penyelenggaraan Nataru kali ini INTI Group pun berkontribusi melalui perangkat sistem INTIMONFR400 untuk pemantauan spektrum radio dan direction finder yang diimplementasikan di wilayah Aceh, Bali, dan Palu.
“Kontribusi ini menjadi awal yang baik bagi INTI Group untuk terlibat secara langsung dalam pemantauan frekuensi radio terutama selama periode libur Nataru khususnya di Bali, saat penyelenggaraan berbagai acara internasional,” tutur Direktur PT INTENS Rizqi Ayunda Pratama.
INTI MONFR400 adalah sebuah perangkat sistem yang digunakan untuk memantau frekuensi radio, serta menentukan arah atau lokasi dari sinyal pemancar radio. Perangkat ini dirancang untuk memantau penggunaan dan okupansi spektrum frekuensi radio (RF), sekaligus dapat digunakan untuk melacak dan menganalisis berbagai jenis transmisi radio serta membantu memastikan penggunaan gelombang radio yang efisien dan aman.
“Perangkat ini dilengkapi dengan sejumlah
fitur unggulan yang mampu memberikan data pemanfaatan spektrum frekuensi radio secara akurat dan real time,” ujar Rizqi.
Selain itu, dukungan pelaksanaan Nataru 2024/2025 pun diberikan melalui implementasi perangkat Sistem SIM Tersentralisasi untuk mempermudah masyarakat dalam pembuatan dan perpanjangan SIM secara online dan offline.
Sistem SIM Tersentralisasi milik Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) itu merupakan program strategis yang mencakup pekerjaan pengadaan perangkat keras dan jaringan, pengadaan perangkat lunak sistem dan lisensi, pekerjaan pengembangan aplikasi, pekerjaan integrasi untuk subsistem atau layanan pendukung yang sudah ada sekaligus subsistem dan/atau layanan yang akan ada, serta pekerjaan instalasi, konfigurasi, dan implementasi.
Sistem terintegrasi tersebut, telah diimplementasikan di seluruh lokasi Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah yang tersebar di 34 Provinsi dengan total 856 lokasi, dengan rincian 459 Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas), 335 SIM Keliling dan 62 Gerai
Rizqi menambahkan, Sistem SIM Tersentralisasi tersebut dirancang secara out of shelf sehingga mampu berintegrasi dengan sistem atau subsistem lain yang ada di ekosistem penerbitan SIM Nasional, baik yang sifatnya eksisting maupun sistem yang tengah dalam tahap pengembangan.
“Sistem SIMTersentralisasi ini ditargetkan dapat berjalan paralel secara seragam di seluruh wilayah, Satpas, Layanan SIM Keliling, Gerai SIM, dan bentuk layanan lainnya,” pungkas Rizqi. (PARNO)