KILASBANDUNGNEWS.COM – PT Pegadaian terus mendorong pengolahan sampah dengan memaksimalkan bank sampah di Jawa Barat. Kolaborasi terus dilakukan untuk menggiatkan kembali bank sampah di tengah tengah masyarakat. Dukungan tersebut dilakukan dengan pelaksanaan Konsolidasi Offline Bank Sampah di PT Pegadaian Kanwil X Bandung.
Acara ini adalah bagian dari green Life Action Movement atau sedekah sampah. Sedekah sampah dari unit kerja cabang merupakan salah satu bentuk implementasi ESG dalam pilar Environmental yang menjadi salah satu tolak ukur awareness Pegadaian terhadap lingkungan.
Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kantor Wilayah X Jawa Barat Maryono mengatakan, sebagai tahap awal, ada 12 bank sampah yang telah berkolaborasi dengan Pegadaian. Kedepan, diharapkan jumlahnya akan terus bertambah minimal setiap cabang Pegadaian di Jabar bekerjasama dengan dua bank sampah.
“Nantinya, sampah anorganik yang ada di setiap cabang bisa diolah oleh bank sampah. Sehingga diharapkan volume sampah yang dibuang ke TPA bisa berkurang. Sampah tersebut diolah bank sampah menjadi kompos, maggot, dan barang daur ulang lainnya,” ucap Maryono, Senin (27/5/2024).
Maryono juga memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah menjadi kota kedua di Indonesia yang telah mampu dalam pengelolaan sampah. Karenanya Ia berharap kerjasama pengelolaan sampah dengan Pemkot Bandung ini bisa membantu dalam mengyurangi sampah.
“Dalam beberapa bulan kedepan setiap cabang Pegadaian bisa melakukan kerjsama dengan bank-bank sampah yang ada di Kota bandung. Dan untuk tahap awal, ada 12 bank sampah yang telah berkolaborasi dengan Pegadaian,” katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung Dudy Prayudi mengapresiasi langkah PT Pegadaian Kanwil X Bandung dengan menggandeng bank Sampah sebagai upaya untuk mengurangi produksi sampah.
“Di Kota Bandung setidaknya terdapat 200-300 bank sampah. Dari jumlah tersebut, masih banyak bank sampah yang perlu diajak kolaborasi agar pengurangan sampah dapat lebih massif,” ujar Dudy.
‘Kita berharap langkah tersebut dapat diikuti instansi dan lembaga lainnya, sebagai dukungan terhadap pengurangan sampah di Kota Bandung,” imbuhnya.
Dudy menambahkan, Pemkot Bandung akan memberikan penghargaan kepada instansi, Lembaga di Kota Bandung yang dinilai telah mampu mengolah sampah yang dihasilkannya.
“Ada beberapa kategori dan penilaian bagi instansi maupun lembaga yang mampu mengolah sampahnya dengan baik. Dengan adanya penghargaan ini ada ada banyak Lembaga atau instansi di kota bandung yang ikut mendukung program Pemkot Bandung dalam mengurangi sampah,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (Forsepsi) Mina Dewi Sukmawati mengaku, jumlah bank sampah yang dibina Pegadaian terus bertambah. Dari awalnya hanya 75 bank sampah, saat ini ada sekitar 123 bank sampah yang telah menjadi mitra binaan.
“Melihat kondisi bank sampah yang tadinya mati suri dan bisa bergerak kembali dengan adanya support semua pihak. Saat ini kami fokus edukasi karena kami melihat semua fokus pada penanganan. Sementara mereka perlu edukasi tentang pengolahanannya,” imbuh dia. (Parno)