Bandung – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung bersama Satuan Relawan Kebakaran (Satwankar) terus menyosialisasikan pencegahan bencana kebakaran.
Kepala Seksi Bina Partisipasi Mayarakat Diskar PB Kota Bandung, Cecep Rustiana memaparkan, proses pencegahan merupakan bagian dari pancadharma satuan pemadam kebakaran. Pencegahan ini harus melibatkan masyarakat.
“Sosialisasi ini yang perlu ditekankan. Kuncinya masyarakat perlu terdukasi dengan baik,” ujar Cecep dalam Bandung Menjawab di Taman Sejarah Balai Kota Bandung, Kamis (26/7/2018).
Guna membantu sosialisasi ke masyarakat, Diskar PB melibatkan elemen masyarakat untuk menjadi relawan pemadam kebakaran. Diskar PB membentuk Satuan Relawan Kebakaran (Satwankar) yang kini telah memiliki 27 ribu anggota.
“Para relawan inilah yang membantu kami melakukan edukasi ke masyarakat karena mereka yg paling dekat dengan masyarakat,” imbuh Cecep.
Diskar PB telah mengedukasi Satwankar segala hal tentang upaya mencegah dan menangani kebakaran kecil. Satwankan diharapkan bisa membuat masyarakat paham mencegah dan menghadapi kebakaran.
Ketua Satwankar Kota Bandung, Pram mengungkapkan, tidak mudah memberikan edukasi kepada warga. Tak jarang ia pun ditolak warga.
“Iya, disangkanya mau minta sumbangan,” akunya.
Padahal, Satwankar merupakan relawan yang dengan sukarela ingin membantu masyarakat mencegah kebakaran.
“Kita sering sosialisasi di Car Free Day (CFD) dan di tempat-tempat keramaian, memberi stiker dan lain-lain. Harapannya, minimal mereka tahu cara menghubungi call center 113,” ucapnya.
Satwankar terus mebgdeukasi agar masyarakat sadar dan paham bahwa kebakaran bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Di saat darurat tersebut, masyarakat harus bisa menanggapi dengan tepat dan benar.
“Motto kami, Pantang pulang sebelum Masyarakat Paham,” seru Pram.***