KILASBANDUNGNEWS.COM – Sebelumnya beredar isu mengenai puluhan siswa yang terjangkit Virus Hepatitis A di Kota Bandung. Hal ini membuat Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) turut melakukan pengecekan ke lokasi.
Disdik Kota Bandung memberikan klarifikasi melalui situs Humas Kota Bandung tersebut pada Kamis, 12 Desember 2019.
Dalam keterangannya, isu puluhan siswa terjangkit virus Hepatitis A tersebut tidak benar.
“Menanggapi adanya pemberitaan di media beberapa hari ini yang menyebutkan jika puluhan siswa di SDN 252 Setiabudi terjangkit Hepatisis A, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung menyatakan jika berita itu tidak benar,” seperti dilansir Pikiran Rakyat.
Pada situs tersebut dijelaskan pula, menurut hasil penelusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung bersama tim medis dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hanya menemukan tujuh anak yang terpapar virus tersebut dengan 2 di antaranya terkena Hepatitis A.
“Penelusuran yang dilakukan Disdik Kota Bandung hanya menemukan tujuh anak yang diduga terjangkit Hepatitis. Dua anak di antaranya telah dipastikan terjangkit Hepatitis A,” dalam keterangan tersebut.
Kendati demikian, Disdik Kota Bandung bersama dengan tim medis Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjelaskan pihaknya masih belum dapat memastikan sumber awal penyebaran penyakit tersebut. Sehingga, masih membutukan uji laboratorium lebih lanjut.
“Belum dapat memastikan darimana sumber penyebaran Virus Hepatitis A ini. Sedangkan, lima anak lainnya masih memerlukan uji laboratorium untuk memastikan hal tersebut,” tambahnya.
Di lokasi yang berbeda, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Cucu Saputra turut berduka cita pasca mendengar kabar siswa yang terjangkit virus tersebut.
Pihaknya mengaku bahwa Dinas Pendidikan Kota Bandung telah berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk melaksanakan berbagai program yang dapat menunjang kesehatan anak di sekolah.
“Kami berduka dengan adanya anak kami yang terjangkit virus Hepatitis A ini. Namun demikian, Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk melakukan langkah-langkah antisipatif dan juga penguatan Perilaku Hidup Bersih Sehat. Hal ini tentu membutuhkan dukungan penuh orangtua dan masyarakat sekitar,” tutupnya.***