KILASBANDUNGNEWS.COM – Berjanji bereskan kota Bandung R.Dhani Wirianata mengaku siap menjadi bakal calon wali kota Bandung lima tahun mendatang.
Pria lahir dan tinggal di Jakarta keturunan Sunda Belanda ini mengaku ingin maju pilwalkot sebagai bentuk pengabdian.
“Ini sebagai pengabdian saya membereskan sesuatu dan juga kebetulan saya orang Sunda. Pak Prabowo minta saya membereskan kota Bandung,” ujar Dhani, Kamis (26/6/2024).
Dhani menyampaikan memiliki tagline ‘Bandung maju bersama Indonesia’ dimana semua pembangunannya bersifat duplikasi atau in line ke pusat.
Membereskan Kota Bandung dalam artian kata dia dibidang lingkungan yang saat ini sampah dan keindahan kota Bandung menjadi sorotan. Belum lagi tantangan global warming.
“Karenanya kami akan melakukan gerakan tanam pohon, utama juga kota konsen soal kemacetan di week end luar biasa, masalah banjir berhubungan dengan lingkungan. Lalu SDM banyak nanti akan ada duplikasi program. Soal PKL juga penting inline. Banyak komplain keluar Bandung diatas jam sekian tidak aman, makanya nanti Satpol PP, tentara kita libatkan,” pungkasnya.
Dhani tak menampik pencaloannya saat ini memang masih baru seperti diskusi dengan organisasi atau tokog masyarakat yang kepentingan di kota Bandung.
“Tapi perlu diingat saya dulu pernah kecil tinggal di Ujung Berung sama nenek walau sebentar dan alhamdulilah rumahnya masih ada. Jadi saya tahu kota Bandung bagaimana transportasinya 10 – 15 tahun lalu,” ucapnya.
Dhani pun menegaskan dalam memimpin kota Bandung ini, Prabowo berpesan agar ia haru turun ke rakyat bahkan bila perlu tidur dirumah rakyat.
“Pesan pak Prabowo harus turun ke rakyat kalau perlu tidur dirumah rakyat, sempat saat PM Malaysia akan ke Bandung kader Gerindra diminta mengecat tembok-tembok sepanjang Husein sampai Pindad dari vandalisme.
Nah seperti itu agar tidak hanya mengandalkan pemerintah saja,” tegasnya.
Soal kota Bandung tengah jadi sorotan terkait anti korupsi sendiri, Dhani menyampaikan bahwa ia akan belajar dari Prabowo bagaimana mengelola kementrian pertahanan. Yakni bersifat transparan mengenai anggaran-anggaran sehingga bisa diakses masyarakat secara online, lalu melibatkan KPK dan BPK.
Sementara itu terkait pencalonannya dari partai Gerindra, kata Dhani ada 14 orang pendaftar baik internal maupun eksternal dan hal itu merupakan demokrasi sehingga memang terbuka untuk semua. Namun secara pribadi, Dhani meminta masukan dari arus bawah meskipun nanti yang berwenang memilih bacawalkot dari DPP.
Terkait Surat Keterangan resmi penugasan bacawalkot dari Gerindra sendiri, Dhani memang mengaku belum menerimanya.
“Nanti berbarengan dengan daerah lain, secara verbal pimpinan umum pak Prabowo sudah merestui dan minta saya turun all out, sekjen, ketua juga begitu,” ucapnya.
Dalam perhelatan pilkada ini, Dhani sudah bertemu dengan bacawalkot lain seperti Erwin, Djuanda, Arfi, Dandan, Ummi Oded, dan lainnya.
“Bu atta belum ketemu, Farhan sore ini, pak Asmul belum, saya dan rekan DPC buka komunikasi dengan calon parpol, elemen masyarakat mana pun yang punya niat baik. Pesan saya mari berkompetensi dengan baik, sejuk, dan jangan pecah. Soal B1 atau B2 itu nanti dibicarakan yang pasti kalau B2 kan partai Gerindra punya Presiden tapi tujuan kita sama membangun, hanya saja yang pasti kalau ada pimpinan dari Gerindra ke pusat sebagai jembatan jadi bisa lebih cepat,” tutupnya. (EVY)