KILASBANDUNGNEWS.COM – Permukaan air Situ Ciburuy, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mengalami penyusutan. Kondisi tersebut membuat aktivitas wisata dan olahraga air di situ tersebut terganggu.

Pantauan Pikiran Rakyat pada Rabu (15/9/2021), tepian situ tampak melebar dengan permukaan air yang melorot. Pinggiran situ bahkan berubah  menjadi lapangan bermain bola di beberapa titik.

Dengan tiang gawang tertancap di pinggir air yang cetek itu, sejumlah bocah asik bermain bola. Pulau Situ Ciburuy yang berada di tengah danau itu pun kini bersatu dengan tepiannya menjadi padang rumput.

Melorotnya permukaan air membuat aktivitas wisata air Ciburuy terganggu. Ceceng (50), pengelola perahu wisata situ mengaku pengunjung semakin minim akibat keadaan tersebut.

Jika permukaan air normal, lanjutnya, pengunjung bisa mencapai 20 orang per hari. Mereka berkeliling memutari situ menggunakan perahu Ceceng atau mengayuh wahana perahu mainan bebek-bebekan.

Kini, jumlah pengunjung turun drastis. “Ayeuna hiji sareng dua ge jarang (Sekarang, satu-dua pengunjung saja sudah susah),” tutur Ceceng saat ditemui “PR” di tepi situ, Rabu sore.

Penurunan permukaan air membuat situ menjadi dangkal. Perahu pun tak bisa membawa pengunjung memutari situ lantaran risiko kandas. Ketinggian air bahkan ada yang tersisa hanya 30-50 centimeter dari biasanya 2-3 meter.

Ceceng mengungkapkan, penurunan sudah terjadi sejak Juli 2021 akibat musim panas yang mulai melanda. Ceteknya permukaan air, tuturnya, juga membuat pemandangan Ciburuy menjadi tak menarik bagi wisatawan.

Selain penyusutan, pandemi Covid-19 turut memukul usaha para pemilik perahu dan wahana wisata air lantaran pembatasan kegiatan yang dilakukan pemerintah. Ceceng menambahkan, turunnya permukaan situ berdampak pula pada berkurang pasokan air ke sawah-sawah di sekitar Ciburuy.

Kegiatan olah raga air setali tiga uang. Sejumlah atlet dayung yang berlatih di Ciburuy ikut kena imbasnya. Roni Lismanto (36), pelatih ‎dari Pusat Pendidikan Latihan Pelajar POR Dayung Jawa Barat mengatakan, melorotnya permukaan situ membuat para atlet tak bisa berlatih maksimal.

Ketinggian air yang biasa dilintasi perahu-perahu para atlet bahkan ada yang tinggal selutut. “Jadi (atlet) tidak bisa maksimal mendayung,” ucapnya.

Padahal, situ itu merupakan tempat berlatih atlet kayak, kano, rowing dari berbagai daerah. Selain KBB, atlet dayung yang berlatih di sana berasal dari Bogor, Depok,  Cimahi dan sebagian atlet Kabupaten Bandung.

Ciburuy juga telah menjelma sebagai kampung atlet olahraga air yang telah melahirkan olahragawan-olahragawan berprestasi. Dua atlet asal KBB yang berlatih di Ciburuy sempat pula mempersembahkan medali SEA Games terakhir.

Meski demikian, keterbatasan itu tak membuat para atlet patah arang. Roni mengatakan, para atlet akhirnya memaksimalkan latihan di darat dengan berlatih beban, lari dan menggunakan mesin simulasi perahu. Penataan situ yang tengah dilakukan pemerintah saat ini menerbitkan harapan bagi Roni.

“Mudah-mudahan (dengan) pembangunan ini ada normalisasi,” ucapnya. Dengan normalisasi, situ bakal dikeruk guna mengatasi pendangkalan. (Sumber : pikiran.rakyat.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.