KILASBANDUNGNEWS.COM  – Rencana pemindahan bus-bus dari terminal Cicaheum ke Leuwi Panjang diakui Pj Wali Kota Bandung Bambang Tritoyuliono sudah direncanakan dengan baik dan sudah lama.

“Kita tidak bisa bertahan dan itu kan ketentuannya, bahwa kota kabupaten itu hanya mengelola terminal tipe C. Untuk tipe B dan A sudah ada pembagiannya,” jelasnya Bambang di balai kota, Jumat (26/7/2024).

Lanjutnya, karena penyelenggara pemerintah ini linier baik itu pusat kota kabupaten maka selagi itu memberi kemanfaatan bagi masyarakat kenapa tidak diambil kesempatan itu.

“Kan ada BRT dan lainnya, soal macet disana nanti (sekitar terminal Leuwipanjang,red), itu lah bagaimana kota Bandung berhasil menarik wisatawan untuk datang dan satu indikatornya kota ramai pengunjung adalah macet, tinggal kita lakukan perbaikan nanti dan untuk pemindahan ini sudah dilakukan sosialisasi ke masyarakat oleh teman-teman dishub,” paparnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan rencana pemerintah pusat ini, masih dalam kajian atau DED terlebih dulu. Bila nanti kajian selesai dan pindah otomatis semua bus dipindahkan ke Leuwi Panjang, maka terminal Cicaheum akan dipakai depo atau hanya untuk angkutan kota.

“Yang dipindahin hanya bus saja. Iya, bus tipe A yang melayani ke timur. Jadi nanti Leuwi Panjang dua-duanya barat dan timur. Sekarang perencanaan pembangunan terminal Cicaheum sebagai lokasi depo BRT Bandung Raya oleh Kementerian Perhubungan, nanti disana hanya akan melayani pelayanan angkutan dalam kota,” jelasnya.

Asep menerangkan, untuk pemindahan pelayanan di terminal Cicaheum ke Leuwipanjang teknisnya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kementerian Perhubungan dan BPTD setelah pelaksanaan kajiannya selesai. Di terminal Cicaheum sendiri saat ini ada 50 AKAP dan 40 AKDP dengan jumlah busnya kurang lebih 90 unit.

“Jadi yang dilayani itu Bandung Cirebon, Semarang Solo, Bandung Cirebon, Semarang Jepara, Bandung Cirebon, Semarang Blora, Bandung Cirebon, Semarang Rembang, Bandung Cirebon, Semarang Kudus, Bandung Cirebon, Semarang Jogja, Bandung Cirebon, Wonogiri, Bandung Cirebon, Blitar, Bandung Cirebon, Semarang, Madiun, Surabaya, nah itu salah satunya yang AKAP,” bebernya.

Soal pengelolaan sendiri kata Asep oleh kemenhub, namun itu tidak berpengaruh pada pegawai Dishub Kota Bandung.

“Tidak, kita masih dipindah-pindahin ke bidang-bidang lain. Dan Terminal tipe B juga kan diambil oleh provinsi. Tipe B itu stasiun hall dan ledeng. Mudah-mudahan ya kalau selesai kajian-kajian DED-nya cepat ada keputusan. Itu kan kewenangannya dari Kementerian Perhubungan dan Provinsi,” tutupnya. (EVY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.