KILASBANDUNGNEWS.COM – Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono mengatakan, para pengajar dan penceramah harus bisa menyampaikan materi Pancasila secara lebih merakyat.
Menurut Hariyono, nilai-nilai Pancasila lebih mudah diterima masyarakat jika disampaikan dengan bahasa sederhana.
“Jadi harus dibedakan. Ketika berhadapan dengan sesama ilmuwan, konsep filsafat pancasila itu penting. Sementara itu, ketika berhadapan dengan rakyat biasa, bahasa sederhana lebih penting,” ujar Hariyono usai memberi materi penguatan nilai Pancasila kepada para pengajar dan penceramah di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat, seperti dilansir Kompas, Senin (18/11/2019).
Yang terpenting, saat menyampaikan materi kepada masyarakat, pengajar tidak melupakan poin Pancasila, misalnya kebersamaan, kemanusiaan, gotong royong, menghargai umat beragama, kesejahteraan dan sebagainya.
“Sehingga teori tetap bisa disampaikan, sementara praktik sikap berpancasila tidak boleh ditinggalkan,” tutur Hariyono.
Hariyono menilai pembelajaran Pancasila penting dilakukan secara kontinyu.
Sebab, masyarakat saat ini dihadapkan pada perkembangan sosial yang mana sikap intoleran dan gerakan radikalisme marak terjadi.
Menurut Hariyono, masyarakat perlu diberi bekal nilai toleransi sehingga dapat hidup berdampingan tanpa rasa saling mencurigai.
“Bagaimana negara bisa maju kalau antar elemen bangsa saling curiga, bahkan saling perang? Maka bersatu menjadi penting,” tambah dia.***