KILASBANDUNGNEWS.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Jawa Barat 2019, yang dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, perbankan serta sejumlah instansi lain di Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut KPw BI Provinsi Jawa Barat menyampaikan evaluasi kinerja ekonomi tahun 2019, serta prospek ekonomi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, sebagaimana PTBI nasional pada 28 November 2019 lalu yang mengusung tema “Sinergi, Transformasi, Inovasi : Menuju Indonesia Maju”. Tema PTBI Jawa Barat 2019 ini diusung mengingat Jawa Barat semakin memerlukan mesin pendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, yang diantaranya dapat diperani oleh investasi.
Menurut Kepala KPw BI Provinsi Jawa Barat, Doni P. Joewono, tidak ramahnya kondisi ekonomi global sepanjang tahun 2019, yang ditandai dengan meluasnya perang dagang, terdapat 5 (lima) hal penting yang perlu dicermati bersama, diantaranya; pertama, pertumbuhan ekonomi dunia menurun drastis di tahun 2019 dan kemungkinan belum pulih pada 2020 serta kebijakan moneter sendiri belum tetu selalu efektif, dan diperlukan sinergi bauran kebijakan ekonomi nasional yang meliputi moneter, fiskal dan reformasi struktural.
“Volatilitas arus modal asing dan nilai tukar berlanjut oleh karena itu perlu didukung dengan kemudahan investasi dan promosi untuk menarik modal asing, khususnya PMA dan digitalisasi meningkat pesat, sehingga perlu integrase ekonomi keuangan digital secara nasional serta teknologi digital juga mengubah perilaku manusia, dimana hal ini memerlukan perubahan model bisnis, dan upgrading skill tenaga kerja,” ucapnya.
Doni mengatakan, sepanjang tahun 2019, perekonomian Jawa Barat menghadapi tantangan yang cukup berat dimana pertumbuhan ekspor yang menjadi tumpuan sektor industri pengolahan turun dibandingkan tahun 2018, mengindikasikan adanya tekanan pada industri TPT, kimia dan karet.
“Dalam periode yang sama, pertumbuhan impor barang modal juga turun cukup dalam yang mencerminkan masih lambatnya investasi non bangunan dari korporasi,” kata Doni dalam acara PTBI di TSM, Kamis (12/12) dengan mengusung tema “Kolaborasi Langkah Akselerasi Investasi Menuju Jabar Kahiji”.
Namun demikian menurut Doni, pihaknha bersyukur karena di tengah memburuknya ekonomi global, kinerja dan prospek ekonomi Jawa Barat masih cukup baik, dimana pada 2019 Jawa Barat diperkirakan masih dapat tumbuh pada titik tengah kisaran target, sementara itu pertumbuhan ekonomi Jawa Barat pada 2020 diperkirakan meningkat.
“Optimisme ini ditopang permintaan domestik, konsumsi dan investasi. 10. Inflasi Jawa Barat relatif terkendali sesuai sasaran target 3,5+1% pada akhir 2019 (sekitar 3,4%) dan diyakini dapat terkendali sesuai sasaran 3,0+1% pada 2020. Perkembangan ini menandai rendahnya inflasi selama 5 tahun terakhir yang mendukung daya beli masyarakat,” jelasnya. (Parno)