
KILASBANDUNGNEWS.COM – Sinergi dan Kolaborasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah berhasil membawa perekonomian Jabar tumbuh di tahun 2024. Rilis BPS menyebutkan perekonomian Jawa Barat 2024 tumbuh 4,95% (year-on-year). Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, capaian pertumbuhan Provinsi Jawa Barat tersebut tertinggi kedua setelah DI Yogyakarta.
Pertumbuhan terutama bersumber dari peningkatan mobilitas masyarakat pada masa libur Nataru dan investasi yang tinggi. Pada tahun 2024, kinerja investasi Jabar kembali mencatatkan capaian, dengan total investasi mencapai Rp251,1 triliun, sekaligus menjadikan Jabar sebagai provinsi dengan nilai investasi tertinggi di Indonesia dan setara dengan 14,7% realisasi investasi nasional.
Dalam kesempatan Talkshow Bewara Jawa Barat (BEJA) yang digelar bersama oleh Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Selasa (11/2),
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhamad Nur, menyampaikan apresiasi atas capaian kinerja investasi Jawa Barat tahun 2024. Ia menegaskan komitmen Bank Indonesia dalam mengawal pertumbuhan investasi dan perekonomian pada tahun 2025 di tengah tantangan yang dihadapi.
“Bank Indonesia akan terus bersinergi bersama Pemprov Jabar dalam mewujudkan pencapaian Asta Cita antara lain melalui pengembangan investasi yang akan mendukung pencapaian Asta Cita ke-3, Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur,” papar Nur, dalam Bewara Jawa Barat (BEJA) di Gedung Sate, Selasa (11/2/2025).
Nur berharap, sinergi ini dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi di Jabar, menjadikan Jawa Barat semakin kompetitif dan menarik bagi investor, serta menciptakan dampak positif bagi perekonomian regional.
Sementara itu, Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin berharap realisasi investasi ini akan memberi dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Komitmen kuat Pemprov Jabar dalam menciptakan iklim investasi yang baik juga dibuktikan dengan pencapaian penghargaan Anugerah Layanan Investasi (ALI). Hal tersebut tak lepas dari sinergi bersama Bank Indonesia yang diwujudkan melalui berbagai program kegiatan seperti West Java Investment Summit (WJIS),” papar Bey.
Dalam sesi talkshow, Kepala DPMPTSP Jabar Nining Yuliastiani menyampaikan bahwa sektor industri pengolahan dan informasi komunikasi masih menjadi sektor utama yang menarik minat investor sepanjang tahun 2024.
Berbagai langkah strategis dipersiapkan guna memberi kemudahan bagi investor untuk menanamkan modal di Jawa Barat, antara lain melalui aplikasi OSS dan pusat pelayanan terpadu satu pintu. Sinergi program kerja baru seperti West Java Investment Hub serta Investment Localpreneur Partnership turut sedia mendorong peningkatan investasi Jawa Barat 2025.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar, Muslimin Anwar, menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 diprakirakan berada pada kisaran 4,7-5,5% (yoy) didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi, perbaikan ekspor dan iklim investasi yang lebih kondusif.
Sementara itu, prospek investasi 2025 diprakirakan tumbuh kuat pada rentang 7%-7,8% (yoy), didukung oleh tren penurunan tingkat suku bunga dari Bank Sentral dunia hingga komitmen Asta Cita ke-5 untuk mendorong hilirisasi dan industrialisasi yang dapat menjadi stimulus positif untuk sektor industri pengolahan Jawa Barat.
“Meski demikian, masih perlu berjaga-jaga atas potensi divergensi pertumbuhan ekonomi dunia yang melebar dan tekanan pelemahan berbagai mata uang dunia,” kata Muslimin.
Menurut Muslimin, bauran kebijakan Bank Indonesia yang pro-stability and pro-growth akan terus mendukung stabilitas dengan terus mencermati ruang pertumbuhan. Bank Indonesia juga telah memperkuat aturan kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) yang pada akhirnya dapat berkontribusi dalam penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank Indonesia terus berkomitmen memfasilitasi dan mendukung arus investasi masuk dalam rangka menyukseskan program prioritas Pemerintah Jabar Istimewa 2025, melalui berbagai kanal kebijakan, hingga integrasi Investor Relations Unit (IRU)- Regional Investor Relations Unit (RIRU)- Global Investor Relations Unit (GIRU) yang dapat mendukung efektivitas kegiatan promosi perdagangan dan investasi.
“Sinergi dan kolaborasi program kegiatan Bank Indonesia Jabar bersama Pemprov Jabar seperti West Java Investment Challenges dan West Java Investment Roadshow akan terus dilaksanakan guna mempromosikan proyek investasi Jabar,” pungkas Muslimin. (PARNO)