KILASBANDUNGNEWS.COM – Turut andil penanganan sampah di kota Bandung, Direktur Utama Perumda Pasar Juara Kota Bandung Pradana Aditya Wicaksana melakukan pembersihan pasar Gedebage.
Acara bersih-bersih itu pun kata Aditya bertetapan juga dalam rangka hari TNI.
“Perumda pasar juara dan Pemkot Bandung, TNI/Polri bersinergi bersih-bersih pasar Gedebage. Ya kegiatan ini serentak diseluruh unit pasar Perumda pasar juara,” ujar Aditya usai bersih-bersih pasar Gedebage, Kamis (3/10/2024).
Kegiatan ini kata Aditya menunjukan sinergi TNI/Polri dan Pemkot Bandung serta Perumda Pasar.
“Kemudian juga kita lihat sekarang persoalan sampah sedang menjadi konsentrasi semua pihak. Kita berupaya mengedukasi warga masyarakat agar kita peduli kepada Kota Bandung terhadap sampah,” ucapnya lagi.
“Kita coba cegah dihulu agar hilir nya tidak terlalu crowded. Kami Perumda pasar juara mewakili Pemkot Bandung mengajak warga masyarakat kota Bandung mari sama-sama kita jaga kebersihan kota Bandung karena kebersihan ini bukan hanya tugas Pemkot TNI polri saya rasa ini harus kolaborasi seluruh masyarakat yang ada di kota Bandung agar kota Bandung bisa lebih rapi lebih sehat,” imbuhnya.
Sementara itu Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, ini bukan sekadar seremoni HUT TNI dan HJKB 214, namun merupakan kebutuhan bagi masyarakat Kota Bandung.
“Apresiasi untuk Perumda Pasar sudah menggelar kegiatan ini. Kami berpesan, upayakan pengolahan di hulu. Upayakan pemisahan dan pengolahan,” ujarnya.
Ia juga menginformasikan, saat ini pengolahan sampah di Kota Bandung perlu mendapat perhatian. Pasalnya, titik hilir pengolahan sampah yang berlokasi di TPA Sarimukti dikabarkan akan kembali mengalami pembatasan ritase.
Terkait hal itu, Eric mewakili Penjabat Wali Kota Bandung akan rapat bersama Sekretaris Daerah Jawa Barat dan Kepala Daerah se-Bandung Raya, untuk menemukan solusi pencegahan apabila pembatasan ritase sampah kembali diberlakukan di TPA Sarimukti.
Oleh karenanya, pada kesempatan ini, Eric meminta semua pihak membuka mata dan melanjutkan tren positif pengolahan sampah mandiri.
“Kunci dari penanganan sampah yaitu penanganan di hulu. Sebab di hilirnya, TPA Sarimukti ini kemungkinan akan mengalami pembatasan dan overload,” kata Eric.
“Sehingga kegiatan hari ini bukan sebatas perayaan hari jadi, namun bagaimana mengedukasi diri kita sendiri. Termasuk mengajak peran serta unsur masyarakat dari pedagang, untuk bagaimana pengolahan di hulu,” imbuhnya.
Ia berharap, kejadian darurat sampah yang pernah menimpa Kota Bandung akibat ditutupnya TPA Sarimukti pada 2023 tidak terulang kembali.
“Saat itu, sekitar 21 hari TPA ditutup, dan kami perlu sembilan bulan untuk menata kembali (terkait angkutan sampah ke TPA). Sehingga jangan sampai hal ini terulang,” pesannya. (EVY)