Camat Batununggal Kota Bandung Enjang Mulyana (tengah) dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).

Bandung – Kota Bandung telah menjadi benchmark bagi sejumlah daerah untuk pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan. Sedangkan di level kota, Kecamatan Batununggal adalah tolak ukurnya.

Hal itulah yang terjadi setelah Enjang Mulyana memimpin Kecamatan Batununggal. Wilayah ini menjadi perbincangan karena menjadi juara pertama Lomba Sinergitas Kecamatan kategori kota tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2018.

“Alhamdulillah, Kecamatan Batununggal cukup bangga bisa menjadi juara di tingkat provinsi,” ungkap Enjang dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (29/1/2019).

Menurutnya, untuk meraih juara memerlukan perjuangan yang cukup berat. Ada banyak indikator dan variabel sehingga Kecamatan Batununggal berhasil meraih juara pertama.

“Lomba sinergitas ini ada 8 kriteria dengan 75 variabel yang harus terpenuhi, mulai dari pelayanan publik, PIPPK, inovasi, sistem informasi, media sosial, pengelolaan UMKM, penanganan masalah kesejahteraan sosial, dan penanganan konflik,” ujarnya.

Pada kategori pelayanan publik saja ada 10 variabel yang mencakup mutu, kenyamanan, dan sebagainya. Kecamatan Batununggal mampu menjawab setiap tantangan itu dengan strategi yang cerdas.

“Kalau di kami, pelayanan masyarakat dari awal sampai akhir dibuat nyaman, dengan memakai sistem antrian, jadi yang datang duluan dilayani duluan,” jelas pria yang meraih predikat Camat Terbaik Kota Bandung selama tiga tahun berturut-turut itu.

Selain itu, kecamatan juga memfasilitasi loket khusus lansia dan difabel. Dengan begitu, seluruh warga bisa mendapatkan kemudahan pelayanan.

Pelayanan pun semakin cepat dengan pemisahan antrean untuk urusan kependudukan dan non-kependudukan. Warga juga diberi informasi secara jelas tata cara pengurusan administratif baik kependudukan, perizinan, dan sebagainya.

Di sisi lain, Kec. Batununggal juga sangat mengedepankan sistem informasi untuk masyarakat. Keran komunikasi dengan warga dibuka selebar-lebarnya, baik melalui media cetak, media sosial, maupun media elektronik.

“Kita punya Media Batununggal, jadi itu majalah yang kita cetak dan disebarkan ke masyarakat sampai ke RW-RW. Segala informasi termasuk penggunaan anggaran disampaikan di sana, jadi itu sebagai bukti akuntabilitas kita juga,” katanya.

Media tersebut merupakan satu dari 18 inovasi Kec. Batununggal yang melejitkan penilaian. Inovasi itu pula yang menjadikan Batununggal sebagai kecamatan terbaik kedua di Kota Bandung pada tahun 2018.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.