KILASBANDUNGNEWS.COM – Bagian dari upaya untuk pengembangan ahlak, karakter dan pengembangan prestasi melalui penguasaan teknologi, Yayasan Darul Hikam kembangkan sekolah Non Boarding.
Ketua Yayasan Darul Hikam Sodik Mujahid mengatakan, pihaknya memiliki beberapa sekolah yang menerapkan non boarding, diantaranya SMP, SMA dan Darul Hikam Integrated School.
“Untuk SMP di jalan Dago, SMA di Jalan Supratman, dan yang terakhir Darul Hikam Integrated School (DHIS) Internasional di jalan Katamso, Kota Bandung,” ucap Sodik, usai peresmian gedung baru SMA Darul Hikam Bandung, Jalan Supratman, Rabu, (26/1/2022).
Sodik berharap, program ini mampu membantu program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang berkualitas sekaligus berahlak dan berprestasi.
“Kalau program itu semua sama, tapi lebih kepada mengakomodasi ada in boarding dan non boarding. Darul Hikam memiliki tagline berahlak dan berprestasi. Tentu hal ini arahan dari DPRD Jabar. Masa depan sangat diperlukan, pertama prestasi dan penguatan teknologi dan karakter,” ucapnya.
“Itu yang kita bedakan. Pengembangan ahlak, karakter dan pengembangan prestasi yaitu penguasaan teknologi, terutama digital,” imbuhnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mendukung upaya Darul Hikam untuk terus mengembangkan sektor pendidikan, karena pendidikan merupakan bagian dari pembangunan sumber daya manusia.
“Bandung sebagai Kota yang tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA) tentunya membutuhkan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik, dan berakhlak. Sekolah Swasta maupun Negeri memiliki adil yang sama untuk meningkatkan SDM yang baik,” katanya.
Menurut Yana, bantuan dari berbagai pihak terutama dari pihak Darul Hikam, sangat membantu Pemkot Bandung dalam menghasilkan SDM yang unggul demi mencapai tujuan visi pembangunan di Kota Bandung.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengatakan, pada 2045, Republik Indonesia akan berusia 100 tahun, karenanya kita harus mempersiapkan dan mendesain generasi satu abad RI.
“Generasi satu abad RI adalah desain dimana generasi itu berbeda pada saat merebut kemerdekaan. Dan kita akan menjadi bagian dari warga dunia, terbuka karena digilitasi sosial media nanti akan jauh memiliki lompatan dari yang sekarang ini,” tuturnya.
Karena itu menurut Ahmad, diperlukan generasi yang memiliki ahlak, suatu generasi yang memiliki kesadaran yang sudah terbangun dalam dirinya tentang mana yang benar dan mana yang salah.
“Itulah sebabnya, generasi kita adalah suatu generasi yang memiliki satu kesadaran. Pembedaan dimana kebenaran dan kesalahan, sudah terbangun di dalam hatinya,” ujarnya. (Parno)