KILASBANDUNGNEWS.COM – Pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda dunia, ternyata tidak menghentikan semangat United Nations Children’s Fund (Unicef) dan Jejaring AMPL Nasional untuk meluncurkan inovasi aplikasi bernama Oky. Oky merupakan aplikasi untuk membantu remaja perempuan dalam mengatasi berbagai kendala menstruasi yang kerap menganggu.
Aktivtasi Oky akan dilakukan pada Agustus-September 2020 di tujuh kota di Indonesia dengan target mencapai 100 ribu akun yang mendownload Oky. Bandung menjadi kota pertama aktvivasi Oky, yaitu pada tanggal 26 – 27 Agustus.
Aktivasi Oky di Kota Bandung dibuka oleh Ketua Forum Bandung Sehat, Siti Muntamah. Acara dilanjutan dengan paparan dari para narasumber yang merupakan penggiat isu MKM, yaitu Saniya Niska (Gender & WASH in Schools Specialist, SNV), Vania Santoso (Communication Officer Unicef Indonesia) dan penanggap dari Dinas Kesehatan Bandung, Dinas Pendidikan Bandung dan Kementerian Agama mengenai Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk penerapan MKM di Kota Bandung.
Di samping itu, untuk menambah keseruan dan antusias para remaja, maka kegiatan aktivasi juga akan dilengkapi dengan pembagian merchandise menarik.
Reza Hendrawan, WASH Specialist, Unicef Indonesia mengatakan, Oky diharapkan bisa menjadi pusat informasi yang akurat seputar Manajemen Kebersihan dan Kesehatan Menstruasi (MKM), pubertas, dan juga kesehatan reproduksi.
“Oky juga diharapkan bisa menjadi aplikasi yang membantu meluruskan mitos-mitos seputar menstruasi yang masih sangat banyak beredar dan diyakini oleh sebagai besar masyarakat,” ungkap Reza.
Menurut Reza, latar belakang pengembangan dan peluncuran Oky karena hingga kini menstruasi masih dianggap tabu untuk dibicarakan banyak pihak. Data Yayasan Plan Internasional Indonesia (YPII) 2018 menyebutkan, 63% orang tua tidak pernah menjelaskan menstruasi kepada anak perempuan mereka.
Bahkan menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, sebanyak 20% remaja perempuan tidak pernah berdiskusi tentang menstruasi dengan orang dewasa sebelum mengalami menstruasi.
Kondisi seperti inilah yang menjadikan penyebaran informasi dan edukasi menstruasi di tengah masyarakat masih sangat rendah, sehingga banyak mitos dan hoax yang beredar dan diyakini. Sayangnya, bukan hanya sekadar menghambat aktivitas para remaja perempuan yang tengah mengalami menstruasi, mitos yang beredar juga terkadang meresahkan.
Salah satu contoh mitos yang masih beredar dan diyakini ialah, tidak boleh mencuci rambut/keramas saat mengalami menstruasi. Faktanya, saat menstruasi seorang perempuan harus tetap menjaga kebersihan dan kesehatan tubuhnya dengan mandi dan keramas secara teratur, serta mengonsumsi makanan bergizi.
Dalam rangka menyebarluaskan dan mempromosikan aplikasi Oky, Unicef Indonesia menggandeng Jejaring AMPL serta organisasi yang tergabung di dalamnya seperti YPII, SNV, Simavi, YPCII, WVI dan SPEAK Indonesia. Promosi dilakukan dengan beragam acara seru, mulai dari lomba video untuk pelajar dan umum, webinar, pod cast, serta live instragram yang akan berkolaborasi dengan sejumlah influencer ternama. (rls)