KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung kegiatan olahraga yang dapat mendatangkan wisatawan ke Kota Bandung. Namun di tengah masa pandemi Covid-19 ini, penyelenggara wajib mengutamakan protokol kesehatan.

Hal itu ditegaskan Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat menerima Pengurus Federasi Triathlon Indonesia (FTI) Jawa Barat di Ruang Rapat Wakil Wali Kota Bandung, Balai Kota Bandung, Kamis (8/4/2021).

Kedatangan FTI Jawa Barat yang didampingi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, menyampaikan rencana penyelenggaraan Bandung Duathlon (Lari-Sepeda-Lari) di kawasan Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (10/4/2021) mendatang.

Duathlon merupakan kombinasi perlombaan olahraga yang terdiri dari lari – sepeda – lari. Untuk peserta elite atau atlet jarak tempunya 10Km lari, 40 km Sepeda, dan 5 km lari. Sedangkan umum 5 km lari, 20 km Sepeda, dan 2,5 km lari.

“Saya yakin teman-teman (FTI Jawa Barat) sudah menyiapkan protokol kesehatan dengan baik. Karena memang semua insan olahraga sudah semakim paham protokol kesehatan untuk memproteksi dirinya sendiri,” katanya.

“Terima kasih, Bandung bisa jadi tuan rumah untuk kegiatan ini. Tinggal mengurus proses administratifnya saja ke Satgas Covid-19,” lanjutnya.

Yana menekan masalah protokol kesehatan wajib dilakukan. “Karena akan menghadirkan orang dari luar Kota Bandung yang tidak tahu datang dari zona apa. Harus memproteksi diri dengan protokol kesehatan,” katanya.

Yana menuturkan, dirinya pernah melihat perlombaan Triathlon (Renang, Sepeda, Lari) dan menilai olahraga tersebut menarik dan berharap bisa dipopulerkan di Kota Bandung.

“Jadi bisa saja bukan yang elite, tapi untuk rekreasi. Intinya mempopulerkan dulu. Mudah-mudahan kalau lomba pertama di Bandung ini sukses, bisa menggelar lomba lagi secara internasional,” ucapnya.

“Nanti bisa jadi semacam CV, bahwa di Kota Bandung pernah mengadakan dan berjalan baik. Mudah-mudahan infrastrukturnya pun mendukung, akomodasi, dan trasnportasi di sini pun baik,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua FTI Jawa Barat, Gunaryo mengatakan, kegiatan tersebut didorong oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk mengadakan event olahraga Triatlon di Jawa Barat.

“Setelah berkoordinasi dengan Kadisbudpar, nama lombanya jadi Bandung Duathlon karena dilaksanakan di Kota Bandung. Triatlon ini secara internasional sudah masuk ke olimpiade,” katanya.

“Kalau triathlon, renang, sepeda, dan lari, sedangkan duathlon lari, sepeda, dan lari. Ada juga aquathlon. Kalau ada yang menambahi dengan yang lainnya, itu mungkin karena budaya atau sisi pariwisatanya,” tambahnya.

Menurut Gunaryo, Bandung Duathlon akan diikuti peserta terbatas dengan regulasi protokol kesehatan ketat.

“Peserta dibatasi, kalau tidak dibatasi akan sangat banyak. Kita mengundang kelas elite untuk atlet, kelompok masyarakat umum, pegiat, dan TNI-Polri. Sehingga kegiatan ini kita gabungkan dengan nama Sport-Tourism. Kita mencoba menggiatkan kembali perekonomian di Kota Bandung,” paparnya.

Gunaryo menambahkan pihaknya juga merencanakan acara lain secara hybrid pada Juni mendatang. Tetapi para peserta harus berada di Kota Bandung untuk melakukan race secara virtual.

Di bulan Juni diharapkan pesertanya bisa mencapai 2.000 orang dan sudah mapping ada tiga lokasi yang bisa digunakan. Karena dilakukan secara virtual, maka peserta bisa melakukan secara mandiri sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

“Jadi kami punya keinginan membantu pemerintah menggiatkan pembinaan olahraga di triatlon ini. Ujungnya untuk olahraga dengan Sport-Tourism, Sport-Science, dan Sport-Culture. Ujungnya indeks pembangunan masyarakat akan naik,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menyambut baik penyelenggaraan Bandung Duathlon. “Karena ini sifatnya sport-tourism, sportnya ada, tourismnya juga ada, maka dari itu Disbudpar dan Dispora hadir untuk mendukung kegiatan ini,” katanya.

Sedangkan Sekretaris Dispora Kota Bandung, Sigit Iskandar juga mengapresiasi Bandung Duathlon.

“Mudah-mudahan ini bisa masuk di kalender event, karena kita juga ada program Youth dan Sport Tourism. Jadi intinya olahraga juga bisa mendatangkan orang dari luar Kota Bandung, baik itu nasional mau pun internasional,” ucapnya.

“Ini sangat match sekali. Kita harapkan kegiatan ini bisa rutin dilakukan dan bahkan ada kegiatan lain yang internasional untuk bisa dimasukkan ke Calendar Of Event,” tuturnya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.