KILASBANDUNGNEWS.COM – Dalam safari pemenangan Pilgub dan Pilwalkot Bandung, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Jawa Barat Haru Suandharu mengatakan pada tanggal 4 Agustus mendatang, PKS akan mendeklarasikan secara resmi calon Wali Kota Bandung ataupun Gubernur Jawa Barat.Menurut Haru, DPP sudah memberikan surat keputusan (SK) ke 8 daerah untuk pilkada yang akan diusungnya, sedang 19 kota/kabupaten diantaranya gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung belum turun surat tugas.
“Alhamdulilah hari ini saya hadir konsolidasi Pilgub dan Pilkada Kota Bandung, untuk pemenangan mudah-mudahan Jabar 1 dan Bandung 1. SK Kota Bandung belum keluar, menurut DPP kemungkinan tanggal 4 Agustus,” jelas Haru usai menghadiri safari pemenangan Pilgub dan Pilwalkot, di Hotel Grandia Jl Cihampelas, Sabtu (20/7/2024).
Sebenarnya kata Haru pilkada ini hajat DPP sehingga sangat besar peran DPP menentukan siapa yang akan diusungnya. Namun Haru berpesan agar DPD khususnya Kota Bandung melakukan koalisi meski raihan kursi di DPRD mencukupi untuk PKS mencalonkan sendiri Cawalkot tanpa harus koalisi.
Ditambahkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengatakan hingga hari ini pihaknya intens melakukan pertemuan resmi dan non resmi dengan seluruh partai-partai namun belum menentukan akan berkoalisi dengan partai mana.
Ahmad pun menegaskan bahwa menjadi Wali Kota bagi PKS adalah harga mati, sehingga partai manapun yang berkoalisi harus menjadi Wakil Wali Kota.
“Kriterianya adalah cocok dengan pasangan dan berpotensi menang, bisa Koalisi Indonesia Maju (KIM) atau yang lain. Memang ada yang siap dan tidak untuk jadi wakil tapi itu insyaallah keputusan kami, kami di B 1. Sampai hari ini PKS masih Pak Asep Mulyana dan Ummi Siti Oded, kalau DPP menentukan lain, belum,” ujarnya.
Siapapun yang diusung kata Ahmad, PKS tidak akan terpecah belah, semua yang diusung akan didukung semua unrus partai.
“Kita solid siapapun yang diusung tidak ada perpecahahan. Ini yang hadir DPW , DPD, para caleg terpilih dan tidak baik tingkat DPR RI, DPRD Provinsi maupaun Kota, perwakilan kader, pengurus DPC, dan cawalkot,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu bacawalkot Ummi Siti Muntamah (Ummi Oded) mengaku sejak diberi surat tugas terus melakukan sosialisasi baik itu menemui tokoh komunitas, tokoh masyarakat, hingga ke jaringan bawah.
“Kami berdua ditugaskan untuk sosialisasi dimanapun. Untuk pasangan tidak bisa kami sampaikan memilih mana karena haru bicara dengan struktur. Kota ini istimewa sehingga harus membangun dengan kerjasama dan chemistry,” ujarnya.
Hal sama disampaikan bacawalkot Asep Mulyadi, ia mengaku siap mendukung bacawalkot lain jika dirinya tidak terpilih oleh DPP.
“Kami ini kawan, siapapun yang terpilih kami saling dukun. Kami harus legowo, tidak ada yang rugi. Sampai hari ini sudah banyak bertemu pimpinan tokoh agaman, budaya semua memberi masukan yang positif,” ucapnya. (EVY)