Bandung – Pada 31 Mei, dunia memperingatinya sebagai Hari Tanpa Tembakau. Hari itu diperingati sebagai pengingat akan bahaya produk tembakau, terutama rokok.
Tahun ini, sejumlah pelari berkumpul dan memperingatinya di Taman Sejarah Kota Bandung, Selasa (21/5/2019) pukul 16.00 WIB ini.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Lungs on the Run yang didukung penuh oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan Vital Strategies dan Bloomberg Philanthropies. Melalui kegiatan ini, mereka ingin mengampanyekan gaya hidup sehat tanpa tembakau dengan 30 juta langkah.
Gerakan ini tidak hanya di Kota Bandung. Para peserta yang berjumlah sekitar 600 orang itu berlari dari Jakarta, Bogor, Bandung, Surabaya dan berakhir di Bali. Mereka juga akan meresmikan mural yang didesain untuk memberikan edukasi dan penyadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan paru-paru.
Hal ini sejalan dengan program Pemkot Bandung. Saat ini Pemkot Bandung telah menerbitkan Peraturan Wali Kota Bandung Nomor 315 Tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Pada Perwal tersebut, Pemkot Bandung mengatur tentang penegakkan aturan di berbagai tempat untuk mengelola KTR. Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) juga melakukan pengawasan di 1520 titik sejak 2017.
“Hasilnya, meskipun tidak terlalu signifikan terhadap pengurangan jumlah perokok, tetapi semakin banyak tempat, terutama restoran dan hotel yang patuh terhadap implementasi Perwal KTR ini,” ungkap Kepala Dinkes Kota Bandung, Rita Verita dalam Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Selasa (21/5/2019).
Oleh karena itu, Rita mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menegakkan aturan ini. Tujuannya tidak lain adalah melindungi para perokok pasif yang akan menerima dampak lebih buruk pada kesehatannya ketimbang para perokok.
“Kami juga mengimbau, karena Pemkot Bandung tidak bisa sendiri, butuh peran serta masyarakat untuk mengimbau jika ada yang merokok,” imbuhnya.***