Bandung – Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meminta seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Bandung untuk menjadi teladan bagi warga untuk program Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan menfaatkan sampah) dan pembuatan drumpori.
“Jika program ini dilakukan oleh 16.000 ASN di Kota Bandung minimal di rumahnya sendiri saja, maka saya percaya masalah sampah dan banjir di Kota Bandung bisa ditangani,” ujar Yana dalam sambutannya di acara Halalbihalal Badan Pengelola Pendapatan Daerah (BPPD) Kota Bandung di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Bandung, Jumat (21/6/2019).
Menyoal program Kang Pisman, Yana menyebutkan pemisahan sampah dari sumbernya adalah cara yang tepat untuk menghadirkan Bandung Zero Waste.
“Sampah yang punya nilai ekonomis, baiknya diolah kembali. Sampah yang tidak punya nilai ekonomis baru dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir,” ujarnya.
Yana kemudian menyebutkan, jika Bandung sudah menjadi kota Zero Waste, bukan tidak mungkin biaya pengelolaan sampah bisa dialihkan untuk hal lainnya.
“Biaya operasional sampah itu besar. Bukan tidak mungkin kita bisa membangun gedung sekolah, menggratiskan biaya pendidikan bagi masyarakat Bandung yang membutuhkan, atau melimpahkan anggaran tersebut. Oleh karena itu, Bandung Zero Waste harus kita kejar,” pesan Yana.
Sedangkan soal banjir, Yana juga mengajak kepada ASN di Kota Bandung untuk membuat drumpori di rumah masing-masing.
“Kalau Bapak-Ibu melakukannya di rumah masing-masing, air dari talang di rumah akan tertampung sekitar 200 liter,” ujarnya.
Hal ini bertujuan agar saat musim hujan tiba, masyarakat bisa mencegah banjir dengan cara menyerap air. Saat musim kemarau, masyarakat memiliki tabungan air.
Sebagai informasi tambahan, konsep menyerap air ini dalam aplikasi lain juga diterapkan oleh Pemerintah Kota Bandung lewat pembangunan Kolam Retensi Sirnaraga. Saat ini Pemkot Bandung juga tengah membangun Wetland Park Cisurupan.***