KILASBANDUNGNEWS.COM – Salah satu kandidat bakal calon Wali Kota Bandung dari partai Golkar Arfi Rafnialdi mengatakan mengenal bacawalkot dari PKS Ummi Siti Muntamah Oded dan Asep Mulyadi.
Arfi menilai kedua sosok tersebut kompeten menjadi pemimpin Kota Bandung lima tahun kedepan.
“Saya kenal keduanya dan beliau-beliau adalah orang yang sangat kompeten dan punya niatan mulya membangun kota. Tapi tentu saya sebagai kader Golkar ada mekanisme internal oleh PKS harus kita hormati sampai siapa yang dipilih. Yang pasti kandidat harus siap dicalonkan dan siap dijodohkan dan keputusan politik itu sepenuhnya bukan di kandidat tapi di DPP,” jelas Arfi usai pertemuan dengan PKS di jalan Asia Afrika, Rabu (11/6/2024) malam.
Pertemuan itu sendiri kata Arfi, sebagai upaya melengkapi 7 kursi Golkar di DPRD Kota Bandung sehingga bisa memenuhi syarat. Selain itu berkomunikasi dengan para kandidat dilakukan supaya bisa dapat perjodohan.
“Hari ini seru tadi disampaikan chemistry terjalin karena memang susana akrab, ngobrol hangat, ketawa becanda, dan dalamnya pun ada kesamaan gagasan untuk membangun kota Bandung,” ujar kang Arfi sapaan akrabnya.
Arfi pun menjelaskan bahwa kota Bandung 20 tahun kedepan sedang dipersiapkan dalam RPJPD 2045 harus ada perubahan signifikan. Nah kalau sama saja, berarti tidak ada program yang terasa untuk masyarakat.
Alasan itulah Golkar merasa cocok dengan PKS, pasalnya gagasannya sebangun dan iti didasarkan kecocokan platfrom ideologi kedua belah pihak antara partai Golkar dan PKS.
“Dua duanya cocok kelihatan ini lemon kuning dan jeruk kuning makin menyegarkan kan,” imbuhnya.
Disinggung koalisi di Kota Bandung apakah akan sama dengan di pusat yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) Arfi mengatakan bisa saja, namun bisa juga koalisi terjadi dengan partai diluar KIM.
“DPP dalam halal bihalal bulan syawal lalu pun sudah kehadiran ketua DPP PPP pak Mardiono, padahal kita tahu pilpres tidak bersama koalisi Indonesia maju. Jadi kami sudah dicontohkan pimpinan di DPP bahwa komunikasi dengan partai politik diluar koalisi pilpres sangat memungkinkan,” ucapnya.
“Karena bagaimanapun orientasi kita ini end user, pasangan politik ini bagaimana warga dapat manfaat sebesar-besarnya jadi jangan hanya pengen menangnya tapi bisa apa yang bisa deliver ke masyarakat. Makanya kami mencari kawan koalisi dan jodoh untuk membangun kota Bandung bukan hanya KIM tapi partai diluar itu,” pungkasnya.
Sementara itu tugas Arfi sendiri sebagai kandidat bacawalkot yang diberi surat tugas oleh partai Golkar dan Demokrat diminta harus berkomunikasi dengan partai lain.
“Pekan lalu surat tugas dari Demokrat insyaallah partai lain menyusul. Demokrat memang belum bentuk MoU tapi surat tugas sebagai bacawalkot sudah ada. Demokrat paham saya ini kader Golkar yang mendaftar via Demokrat, dan surat tugas itu kemungkinan juga untuk berkoalisi pengusungannya,” terangnya. (EVY)