Bandung – Dinas Pendidikan Kota Bandung bakal meluncurkan Sistem Seleksi Kepala Sekolah Pintar atau lebih dikenal dengan nama Si Kasep pada Rabu (28/11/2018) mendatang. Aplikasi inovatif Dinas Pendidikan ini untuk menjaring para guru yang memiliki potensi untuk menjadi kepala sekolah.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Mia Rumiasari mengemukakan, sebenarnya proses seleksi kepala sekolah sudah berjalan. Bahkan pekan ini sudah masuk tahap ketiga yakni tes substansi. Dari 580 orang pendaftar untuk tiga jenjang pendidikan yakni TK, SD, dan SMP. Sebanyak 264 orang di antaranya yang terjaring hingga tahap ketiga.
“Kami sudah menggunakan Si Kasep ini. Namun demikian baru akan meluncurkan pada Rabu ini,” ungkapnya saat menjadi pembina apel mulai bekerja di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (26/11/2018).
Pada apel yang juga dihadiri Plh Sekda Kota Bandung, Kepala Perangkat Daerah, serta karyawan karyawati di lingkungan Pemerintah Kota Bandung tersebut, Mia mengatakan, seleksi melalui Si Kasep mampu menghasilkan calon kepala sekolah yang profesional dan akuntabel.
“Mereka yang terjaring melalui seleksi kali ini diproyeksikan untuk memenuhi kebutuhan kepala sekolah di tiga jenjang hingga tahun 2022 mendatang,” terangnya.
Lebih lanjut Mia menjelaskan, sebagai prasyarat untuk menjadi kepala sekolah, seorang guru harus memiliki Nomor Unik Kepala Sekolah (NUKS) yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan pasca lolos seleksi kepala sekolah.
Persiapan matang dilakukan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 tahun 2018 yang menyatakan bahwa kekosongan jabatan kepala sekolah yang diisi Pelaksana Tugas (Plt), tidak boleh lebih dari enam bulan.
“Secara bertahap mereka yang terjaring seleksi akan didaftarkan Diklat. Terakhir kali kami menyelenggarakan Diklat tahun 2016 di Solo. Tahun depan kami berharap dapat menyelenggarakan Diklat di Kota Bandung dengan mendatangkan para narasumbernya ke sini,” bebernya.
Saat ini jumlah sekolah negeri di Kota Bandung terdiri dari tiga TK Negeri, 274 SD Negeri, dan 57 SMP Negeri serta lima rintisan SMP Negeri. ***