KILASBANDUNGNEWS.COM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Barat memberikan apresiasi atas terselenggaranya West Java Investment Summit (WJIS) 2022 yang diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat.

Menurut Ketua APINDO Jawa Barat Ning Wahyu Astutik, dengan adanya WJIS ini para pengusaha maupun calon investor akan terlebih dulu mengetahui apa yang ditawarkan oleh pemerintah daerah, sebelum mereka menentukan akan berinvestasi atau tidak.

“Kita sebagai pengusaha atau calon investor, itu pasti akan melihat apa paparan itu dan kemudian ada ketertarikan. Jadi ini penting,” ucap Ning, dalam acara WJIS 2022, Rabu (5/10/2022).

Ning mengatakan, food security (ketahanan pangan) yang ditawarkan dalam WJIS kali ini merupakan hal yang bagus untuk saat ini dan kedepannya.

“Kalau ketahanan pangan sudah ada, apalagi di Jabar ini sudah surplus “nice very good”, artinya orang disini tuh gak ada yang kelaparan,” kata Ning.

“Kalau disini masih kekurangan, pasti orang akan susah juga berkonsentrasi untuk “men-develop” diri sendiri. Makanya ini bagus,” imbuhnya.

Ning mengakui bahwa statemen Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait perlunya ketahanan pangan menjadi prirotas sangatlah bagus, meski 60 persen industri di Indonesia berada di Jabar.

“Tadi ada satu statemen yang sangat menarik dari Pa Gubernur. Bahwa meskipun secara industri disini (Jabar) tuh berkembang terus. Dan menjadi yang terbesar di Indonesia, 60 persen dari total yang ada di Indonesia. Tetapi meskipun begitu, ketahanan pangan juga jadi prioritas, yang akhirnya justru beras itu ada surplus 1 juta disetiap tahun. Jadi luar biasa,” tuturnya.

Termasuk renewable energy (energi terbarukan). Menurut Ning, bahwa di Jabar itu ada semua, seperti halnya geotermal, angin bisa jadi energi terbarukan, matahari juga jadi energi. Yang semuanya sudah diprogram dan sudah berjalan dibeberapa sektor.
“Ini sudah sangat bagus diimplementasikannya,” ujar Ning.

Ning menegaskan renewable energy sudah sangat penting. Apalagi saat ini negara-negara maju meminta industri yang ada di Indonesia sudah harus menggunakan renewable energy.

“Saat ini, buyer-buyer dari luar negeri meminta produk mereka dibikin di Indonesia dengan menggunakan energi terbarukan,” pungkasnya. (Parno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.