Apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idulfitri 1440 H di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (27/5/2019).

Bandung – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial memerintahkan jajarannya untuk mempersiapkan diri menjelang Hari Raya Idulfitri. Pasalnya, hari raya umat Islam itu tidak sekadar perayaan ibadah, tetapi juga melekat dengan aktivitas budaya masyarakat sehingga memiliki dampak signifikan terhadap sosial dan ekonomi.

“Perayaan idulfitri merupakan fenomena yang berdampak sosial dan ekonomi, setidaknya dicirikan dengan tingginya mobilitas manusia serta meningkatnya konsumsi barang dan jasa,” tutur Oded dalam sambutannya saat Apel Gelar Pasukan Pengamanan Hari Raya Idulfitri 1440 H di Plaza Balai Kota Bandung, Senin (27/5/2019).

Kondisi ini, lanjut Oded, harus disikapi secara bijak. Dampaknya yang begitu luas terhadap peredaran uang, aktivitas perdagangan dan jasa, perluasan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Di sisi lain, fenomena ini juga tak jarang disertai dampak negatif yang bisa merugikan masyarakat sendiri, salah satunya dengan menjamurnya PKL, produksi sampah yang berlebihan, serta ancaman terhadap kebersihan, ketertiban, dan keindahan.

“Jika dampak ini tidak ditangani dengan baik, maka hampir pasti akan mengurangi kekhidmatan perayaan idulfitri,” imbuhnya.

Pada apel yang dihadiri oleh jajaran Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), Palang Merah Indonesia (PMI),  Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), serta aparatur kewilayahan ini, Oded menegaskan agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai tindakan pelanggaran dan mengoptimalkan pelayanan publik.

“Pelayanan publik harus tetap berjalan, yakni dengan menugaskan petugas-petugas tertentu secara bergilir. Khususnya untuk menangani ketertiban, keamanan dan ketenteraman masyarakat dalam situasi darurat,” katanya.

Oded juga menyoroti persoalan lalu lintas agar meningkatkan pengawasan di terminal dan operator moda angkutan. Ia ingin memastikan kendaraan umum bisa menjamin kelancaran dan rasa aman bagi pemudik. Terlebih lagi tahun ini jumlah pemudik diprediksi meningkat hingga 5%.

Sementara itu, jajaran Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis), Dinas Kesehatan (Dinkes), PMI, dan rumah sakit diminta untuk menyiapkan perlengkapan tanggap darurat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Begitu pula seluruh aparatur harus menyampaikan pesan kepada warga agar meningkatkan pengamanan lingkungan, tidak memberikan uang atau apapun kepada pengemis dan anak jalanan. Warga juga bisa membantu pemantauan di titik-titik rawan lalu lintas,  serta tidak membiarkan adanya hal-hal yang mengganggu wisatawan atau membuat kesan kumuh Kota Bandung,” pesannya.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.