Bandung – Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengaku gembira melihat antusiasme warga Kota Bandung dalam menyambut Pemilihan Umum 2019. Ia memantau, partisipasi masyarakat terbilang tinggi.
“Alhamdulillah kita merasa bahagia, senang, karena penyelenggaraan Pemilu ini berjalan dalam suasana yang penuh kegembiraan, penuh kedamaian, penuh kerukunan,” tutur Ema usai meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Rabu (17/4/2019).
Ema mengunjungi TPS yang terletak di Gang Ruhana, sebuah wilayah yang terkenal dengan Kampung Toleransi. Ukuran TPS-nya memang tidak terlalu besar, namun memadai untuk menampung warga yang akan mencoblos. TPS itu berada tidak jauh dari masjid, wihara, dan gereja yang berdiri berdampingan di gang tersebut.
Para penjaga TPS pun berkostum beragam. Ada yang memakai baju koko khas Tionghoa, ada pula yang berpakaian pangsi khas Sunda. Hal itupun diapresiasi Ema.
“Kerukunan masyarakat di sini sangat luar biasa, kami apresiasi tinggi. Ini membuktikan bahwa dari berbagai etnis pun bisa berkolaborasi dengan sangat luar biasa,” ungkapnya.
Secara keseluruhan, ada 22 TPS di Kelurahan Paledang, dan 213 TPS se-Kecamatan Lengkong. TPS tersebut mewadahi 49 ribu Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kecamatan tersebut.
Sebelumnya, Ema juga meninjau TPS di salah satu kampung terpadat di Kota Bandung, yakni Kelurahan Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong. Sejumlah TPS ia lewati, seperti TPS 10, 9, 8, dan 11.
Ia pun berhenti di TPS 12 dan 13 wilayah tersebut yang berkonsep adat Sunda. Dekorasi TPS 13, khususnya, sangat mencerminkan kearifan lokal. Seluruh ornamennya dihiasi dengan kerajinan tangan dari bahan-bahan alam hasil karya warga.
Di kelurahan tersebut ada 3.047 DPT dengan tambahan pemilih dari luar daerah sebanyak 4.000 pemilih. Karena jumlah yang banyak melebihi DPT setempat, maka para pemohon formulir A5 itu didistribusikan ke kecamatan lain di berbagai wilayah agar merata.
Sebagian penduduk di wilayah Lebak Siliwangi merupakan mahasiswa yang menimba ilmu di perguruan tinggi sekitar wilayah tersebut, salah satunya Institut Teknologi Bandung.
Meskipun menghadapi dinamika itu, Ema tetap mengapresiasi jajaran kewilayahan yang telah dengan sigap mengantisipasi berbagai persoalan.
“Para petugas demikian sigap melayani dengan sikap yang sangat humanis. Mudah-mudahan semua tidak ada komplain, tidak ada hal yang merasa terganjal atau tidak terfasilitasi hak politik mereka,” bebernya.
Ia pun berharap tingkat partisipasi politik di Kota Bandung meningkat dari tahun lalu. Ini membuktikan bahwa Kota Bandung terus mengedukasi warga agar reaponsif terhadap pembangunan.
“Antusiasme masyarakat kalau menurut perhitungan saya lebih baik dibandingkan lima tahun yang lalu. Sekarang ini hampir di semua TPS yang kita lihat sangat luar biasa,” katanya.
“Ini kita rasakan di jalan-jalan juga, sepertinya warga masyarakat memang berkonsentrasi untuk menyalurkan hak politiknya, apalagi itu dilaksanakan dengan suasana yang penuh kedamaian,” katanya seraya menunjukkan kondisi jalanan Kota Bandung yang relatif lebih lengang ketimbang biasanya.
Ia pun berterima kasih kepada aparatur keamanan di wilayah yang dengan sigap memberikan pelayanan terbaik. Kendati persiapan TPS dilakukan hingga tengah malam, namun itu terbayar dengan situasi TPS yang aman dan damai.
“Polisi sangat sigap, Linmas dan petugas PPS juga sangat sigap, apalagi kewilayahan dari malam terus konsinyir. Saya pikir ini bagian dari kolaborasi yang sangat penting di Kota Bandung. Suasananya dalam penuh kedamaian, itu yang paling utama,” tuturnya.***