KILASBANDUNGNEWS.COM – Angkatan Muda Siliwangi (AMS) memperingati hari jadi ke-53 tahun. Di tahun ini, ormas tersebut memiliki harapan orang Sunda dapat menjadi presiden Republik Indonesia.
“Sudah waktunya orang Sunda menjadi pemimpin Nasional, pemimpin tersebut tetapi harus menyejukkan. Bahkan harus bisa mempersatukan karakter-karakter berbeda di Indonesia ini,” kata Ketua Umum Angkatan Muda Siliwangi Noery Ispandji Firman, di acara HUT ke-53 AMS di Hotel Asrilia, Kota Bandung, pada Sabtu (23/11/2019) malam.
Noery menyatakan para pemimpin dari tanah Sunda ini sudah banyak yang menonjol. Semisal mantan Menpan RB Yuddy Chrisnadi, mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, dan Gubernur Jabar kini Ridwan Kamil.
“Meski masih banyak tokoh Sunda lainnya yang layak diperhitungkan,” katanya seperti dilansir Pikiran Rakyat, Minggu (24/11/2019).
Meskipun demikian kata Noery siapapun yang nantinya menjadi wakil dari Jawa Barat maka AMS akan mendukung penuh. Apalagi AMS merupakan organisasi massa terbesar yang ada Jawa Barat dengan anggota hingga ratusan ribu orang.
”Permasalahan selama ini, adalah memang orang Sunda ini terlalu baik. Bahkan sering ada ungkapan ‘mangga tipayun’ yang menjadikan orang Sunda sering hanya sebagai pengekor. Oleh karenanya ungkapan ini harus diubah menjadi ‘aing tiheula’, agar kita bisa maju,” katanya.
Noery juga berpendapat, untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah langkah yang mudah. AMS kata dia memiliki langkah awal terlebih dahulu dengan mencoba mempersatukan masyarakat yang terpecah. Terutama diakibatkan oleh pilpres yang lalu.
“AMS selalu dalam posisi netral sehingga kami akan coba persatukan kembali mereka yang terpecah ini,” katanya.
Oleh karena itu, jelang pemilihan presiden 2024 mendatang akan ada kader-kader Sunda yang bermunculan.
“Diharapkan kader yang mungkin menjadi pemimpin Bangsa di masa datang ini adalah kader yang terbaik. Harus juga dites terlebih dahulu agar teruji,” katanya.
Di tempat yang sama Dewan Pakar AMS yang juga merupakan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengaku dukungan terhadap dirinya sebagai pemimpin masa datang adalah obrolan sehari-hari orang-orang di sekitarnya.
“Hanya saja saya merasa belum melakukan apa-apa, di tahun pertama saya ini. Di Jabar ini saya karena masih tahun pertama jadi saya masih membuat fondasi terlebih dahulu, tahun kedua nanti saya akan coba akselerasi, nah di tahun ketiga akan ada prestasi,” katanya.
Ridwan juga mengaku tidak akan memikirkan untuk menjadi pemimpin Indonesia di masa sekarang. Menurut Ridwan dia masih akan fokus untuk menjadikan Jawa Barat lebih baik lagi.
Pada ulang tahun AMS ke-53 ini pun Ridwan berharap agar AMS membantu dalam menyatukan Bangsa Indonesia. Hal tersebut karena kemajuan ekonomi Indonesia tergantung dengan yang dinamakan ‘peaceful transfer of power’.
“Istilah peaceful transfer of power ini kalau di Sundakan kira-kira adalah tong pasea lah dalam perpolitikan. Inilah fungsi AMS yang perlu terus dikembangkan dan diperhatikan. Misalnya dengan cara membantu penanganan beredarnya berita-berita hoaks,” katanya.
Harapan lainnya kata Ridwan, adalah agar AMS terus melestarikan wangsit Siliwangi, bahkan kalau bisa menterjemahkannya ke dalam berbagai bahasa.
“Wangsit ini sangat bagus bahkan sangat mungkin nantinya akan disukai Bangsa lain. Bukan tidak mungkin ke depan ada cabang AMS di Eropa dan Afrika,” katanya.***