Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memasang target angka konsumsi ikan sebesar 37,95 kilogram (kg) per kapita per tahun. Angka tersebut secara bertahap terus ditingkatkan sejalan dengan upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan konsumsi ikan nasional sampai 54,46 kg per kapita.
Tahun 2019 ini, angka konsumsi ikan Kota Bandung telah mencapai 37,90 kg per kapita. Jumlah tersebut sudah lebih tinggi dari angka konsumsi ikan Jawa Barat yang berada di 29,6 kg per kapita, namun masih jauh dari target nasional.
Padahal, ikan merupakan salah satu komoditi pangan yang banyak mengandung gizi, seperti protein, mineral, vitamin, asam amino esensial, dan lemak dengan asam lemak tidak jenuh. Zat tersebut sangat baik untuk tumbuh kembang pada anak. Ikan juga memiliki nilai biologis mencapai 90% dengan sedikit jaringan pengikat sehingga lebih mudah dicerna.
Hal ini membuat Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung masih harus gencar menyosialisasikan kepada berbagai pihak agar lebih gemar makan ikan. Khususnya kepada anak-anak dan remaja usia sekolah, seperti yang digelar di Aula Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung, Jumat (9/8/2019).
Sebanyak 135 anak dari 5 TK di Kota Bandung berkumpul untuk menghadiri sosialisasi Gemar Makan Ikan oleh Dispangtan Kota Bandung. Mereka berasal dari TK Al Rasyid, Al Amanah, Al Ukhuwah, At Taqwa Sunda, At Taqwa Kebon Sirih. Turut hadir pula para orang tua dan guru.
Pada acara tersebut, Dispangtan memperkenalkan kepada anak tentang jenis-jenis ikan melalui nyanyian-nyanyian. Para orang tua juga diperlihatkan ragam olahan makanan berbahan dasar ikan agar bisa menyediakan menu ikan untuk makanan sang anak.
“Hari ini kita sosialisasi karena gemar makan ikan juga terkait budaya dan kebiasaan orang. Apalagi tingkat konsumsi ikan di Indonesia secara umum masih rendah. Maka perlu sosialisasi kepada anak sekolah usia dini agar mulai dibiasakan untuk mau mengkonsumsi ikan,” ungkap Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar.
Kegiatan tersebut menggenapi target sosialisasi di tahun ini. Pihaknya telah mengalokasikan pembagian paket makanan berbahan ikan sebanyak 3000 paket dalam setahun.
Dispangtan Kota Bandung juga terus menjaga pasokan ikan ke Kota Bandung. Sebab konsumsi ikan di Kota Bandung mencapai 238 ton perhari. Sedangkan target produksi Kota Bandung adalah 2.970 ton pertahun.
Sebagai daerah konsumsi, Kota Bandung memang belum mampu memenuhi kebutuhan ikan sehingga masih mengandalkan pasokan dari sejumlah daerah di Jawa Barat seperti Indramayu, Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, Cirebon, Cirata, Purwakarta, Saguling dan Lampung. Begitu juga dari luar Jawa Barat seperti Pekalongan, Pemalang, Tegal dan Batang.
“Kita hanya mampu menyediakan 5% dari kebutuhan ikan. Sisanya, 95% harus dipasok dari luar,” imbuhnya.
Dispangtan memang memiliki balai benih ikan. Namun fasilitas tersebut hanya untuk penelitian dan pembenihan. Beberapa fasilitas juga untuk pembesaran ikan.
“Tapi semoga ke depannya itu bisa terus berkembang agar mengurangi ketergantungan kita terhadap pasokan ikan dari luar,” katanya.***