KILASBANDUNGNEWS.COM – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Hal tersebut mendapatkan penolakan dari demonstran di Kota Bandung.
Pedemo turun ke jalan menggelar aksi penolakan PPKM di Bandung. Massa gabungan yang terdiri dari ojek online, pedagang hingga mahasiswa itu melakukan orasi di depan Kantor Wali Kota Bandung di Jalan Wastukencana, Rabu (21/7). Mereka membentangkan sepanduk bertuliskan ‘Tolak PPKM’.
Ratusan polisi berjaga-jaga di lokasi aksi unjuk rasa. Polisi bersiaga di luar gerbang dan di dalam kawasan Balai Kota Bandung.
Salah satu driver ojol Galih Azka mengatakan, akibat PPKM Darurat dan penutupan jalan dirinya kehilangan pendapatan. “Penutupan jalan, habis bensin banyak. Harapannya jangan ada lagi PPKM, jangan ada penyekatan,” ucap Galih.
Hal serupa juga dikatakan, salah satu perwakilan pedagang di Bandung Electronic Center (BEC), akibat penutupan mal tersebut ia dan rekan-rekan sejawatnya mengalami kehilangan pendapatan.
“Ada aturan ada solusi pak, istri, anak harus makan pak. Bapak digaji enak, Mang Oded (wali kota Bandung) enak tidur nyenyak, empuk banget. Saya selaku pedagang, perwakilan pedagang BEC, ingin menyampaikan keberatan tentang PPKM, segera buka mal di Bandung,” ujarnya.
Usai berorasi di Balai Kota Bandung, massa pun langsung bergegas ke kawasan Dago. Tepat di Jalan Ir H Juanda yang mengarah ke Jalan Sulanjana dan Diponegoro massa ini berkumpul dan kembali menggelar orasi menolak PPKM Darurat diperpanjang.
Karena mengganggu Ketertiban Umum dan tidak menjalankan prokes salah satunya banyak demonstran yang tidak menggunakan masker, akhirnya aksi unjuk rasa ini dibubarkan oleh pihak kepolisian.
“Ade-ade diharapkan untuk membubarkan diri, karena telah melanggar protokol kesehatan dengan berkerumun,” ucap petugas melalui pengeras suara.
Kemudian, polisi bergerak melakukan tindakan tegas kepada para demonstran yang melakukan perlawanan. Tak memakan waktu lama, para demonstran yang berlarian ke arah Jalan Sulanjana dibubarkan petugas.
150 demonstran, yang di antaranya pelajar SMP-SMA, diamankan polisi dalam aksi unjuk rasa ini. Tak hanya itu, polisi juga menemukan demonstran yang membawa molotov.
“Selama kita melaksanakan pembubaran, ditemukan bom molotov, yang dipersiapkan oleh kelompok mereka,” ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya.
Ulung mengatakan molotov itu didapat dari lima orang demonstran. Kelimanya saat ini sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan mendalam.
“Ada lima orang yang bawa molotov, nanti silakan bisa dilihat barbuk,” kata Ulung.
Saat disita polisi, molotov itu belum dilempar oleh demonstran. Polisi lebih dulu menangkap mereka beserta barang buktinya. “Belum, belum sempat, jadi sudah keduluan kita tangkap,” ucap Ulung.
Selain itu, para demonstran ini menjalani swab antigen dan didapati tiga orang positif COVID-19.
Tiga orang dinyatakan reaktif usai menjalani tes swab antigen. “Dari hasil sementara untuk swab antigen, ternyata sudah ada tiga orang dinyatakan reaktif,” ujar Ulung. (Sumber: news.detik.com)