KILASBANDUNGNEWS.COM – Ketersediaan ruang isolasi Covid-19 di Kota Bogor mulai menipis. Berdasarkan data terakhir, tingkat keterisian ruang isolasi mencapai 65 persen, atau lebih tinggi dari standar WHO.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, angka tersebut menjadi hal yang patut diwaspadai. Jika tidak dikendalikan, angka Covid-19 bisa kembali meledak dan Kota Bogor kembali ke zona merah.

“Kita akan evaluasi untuk menahan laju ini. Pak Gubernur kemarin juga sudah telepon, melaporkan situasi yang serius di Kota Bandung. Kita tidak ingin BOR kita terus baik sampai 70 persen,” ujar Bima.

Menurut Bima, yang saat ini perlu dilakukan yakni memastikan ketersediaan ruang isolasi, dan terus memperbanyak tes, penelusuran kontak, dan meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas.

“Mobilitas masyarakat harus dikurangi,kalau enggak dikurangi kasus bisa semakin melonjak. Nanti apakah akan ada aturan lagi berbentuk Perwali, akan dirapatkan,” ucap Bima.

Mengenai mengaktifkan kembali RS Lapangan, Bima menyebut masih dalam pembahasan dan kajian. Pasalnya, pengaktifan kembali RS Lapangan juga membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.

“Sementara ini kita maksimalkan ruang isolasi yang ada di RSUD rumah sakit lain dan pusat isolasi di Ciawi. Kalau RS lapangan nanti kita lihat, karna butuh biaya juga,” ujar Bima. (Sumber: pikiran-rakyat.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.