KILASBANDUNGNEWS.COM – Pj Wali Kota Bandung A Koswara menyampaikan rasa kecewanya karena program pembangunan ducting (pengalihan kabel udara ke dalam kabel tanah) menelan korban jiwa. Pasalnya satu orang pengendara sepeda motor di Jalan Tamansari Kota Bandung jatuh terjerembab akibatnya mengalami luka-luka cukup serius.
Akibat kejadian itu, Koswara langsung melakukan inspeksi mendadak galian ducting di jalan Asia Afrika.
“Ini programnya sudah lama ya, jadi bagian dari penataan kota yang semraut kabel nanti diturunin semua ke bawah. Cuma memang pekerjaannya memerlukan pekerjaan yang seperti ini, ada galian-galian. Jadi ini akan mengganggu lalu lintas. Kami sudah rapat beberapa kali dengan PT BII untuk membuat metode kerja yang mengurangi potensi dari kemacetan,” ujar Koswara.
“Metode kerjanya bisa macam-macam. Bisa perluas selesai, kemudian ada pengalihan lalu lintas atau pengurangan lalu lintasnya. Kalau dengan metode kerja seperti sekarang, ini kan kelihatan dibanyak ruas, dibongkar. Karena ini mengejar mau akhir tahun. Saya sudah meminta kepada BII Untuk menambah tenaganya, ini yang jadi persoalan itu menambah tenaga kerjanya, supaya yang selesai digali langsung ditutup lagi, dirapihkan lagi. Nah ini kondisi yang terbuka begini, ini kurang tepat nih, kurang tepat. Jadi kalau ada proses misalnya pengerasan beton yang perlu waktu, itu kan bisa diberikan aditif gitu ya, biar kepercepatan,” tegasnya.
Koswara mengaku sudah menyampaikan beberapa saran kepada BII supaya dilakukan perubahan metode kerjanya dan mengurangi potensi kemacetan. Termasuk dengan memberikan rambu-rambu lalu lintas di arah masuk dari ruas yang digali.
“Di ujungnya dikasih tahu bahwa di sini ada galian. Pengguna lalu lintas supaya ngambil arah yang lain kita sudah sampaikan seperti itu ya dari Pemkot ini perlu penguatan dan kita minta ditutup diselesaikan sampai dengan libur Nataru ini sudah bersih kita sudah menyampaikan itu jadi memang pekerjaan di stop dulu rapikan lubang-lubang yang sudah ada
Tidak ada lagi kalian baru, stop. Nanti dibuka lagi setelah Nataru. Itu kita mintakan seperti itu,” paparnya.
Korban sendiri kata Koswara, sejak tadi pagi sudah koordinasi, bahkan sudah meminta dicarikan alamatnya supaya bisa diberikan santunan oleh korban.
“Dalam beberapa rapat tentang galian, kita sudah menyampaikan hal ini Supaya dia memperbaiki metode kerja, menambah tenaga kerjanya, dan menyelesaikan pekerjaan sebelum Nataru,” ucapnya.
Lanjutnya, kedepan tidak boleh ada galian baru lagi yang ada diselesaikan dan ditutup. Supaya tidak ada korban lagi, begitupun dengan rambu-rambu dan pengaman-pengaman harus diperbaiki.
“Rambu ada, tapi tidak signifikan. Untuk santuan bisa asuransi, bisa santunan kita melihat kondisi masing-masing,” tutupnya.