KILASBANDUNGNEWS.COM – Masalah sampah di Kota Bandung masih menjadi perbincangan hangat, Bakal Calon Wali Kota Bandung Haru Suandharu sendiri mengakui masalah sampah ini harus segera menemukan solusinya.

“Sampah di seluruh dunia juga ada tapi kita bisa saksikan diberbagai negara sampah ini bisa dikelola dengan baik saya juga berharap kedepan Bandung bisa mengelola sampah dengan baik,” ujar Haru.

Kata Haru, salah satu solusi sebetulnya ada 383 RW sudah kawasan bebas sampah.

“Saya harapkan nanti sebagian besar RW bebas sampah, artinya ada partisipasi masyarakat ada juga peran pemerintah yang dimainkan dari mulai institusi, regulasi, anggaran kemudian teknologi itu semua dioptimalkan,” tuturnya.

Lanjut cawalkot merupakan  kader sekaligus Ketua MPW Provinsi Jabar PKS ini, Kota Bandung tidak bisa terus-terusan opendamping karena pasti akhirnya akan overload.

“Walaupun Legoknangka udah jadi sekalipun, kalau masih konsepnya kumpul angkut buang ya Legoknangka juga gak akan panjang umurnya, kita mulai lah dari tingkat RT, RW, kedepan pemerintahan berhasil mengatasi sampah kedepan,” ucapnya.

Menurut Cawalkot diusung Gerindra dan PKS, Partai Ummat, Perindo, PBB, dan PPP, sebetulnya rencana pembangunan pengolahan listrik tenaga sampah (PLTSa atau insenarator) merupakan salah satu teknologi pilihan.

“Ada RDF macem-macem lah, cuma salahnya diskusinya tiba-tiba jadi teknologi, padahal untuk mengatasi masalah sampah itu setidaknya ada 5 aspek penting,” ungkapnya.

Kelima aspek itu yakni aspek regulasi, aspek institusi, anggaran, teknologi, dan partisipasi masyarakat.

“Saya dengar sudah ada draft ra perwal baru, kemudian aspek institusi ke saya ada masukan kalau perlu dinas kebersihan artinya SOTK diperbaiki. Masalah anggaran sudah cukup atau belum untuk menangani masalah sampah ini. teknologi baru pilihannya yang terbaik apa. Lalu partisipasi masyarakat jadi kelima aspek itu jangan ditinggalkan diskusi itu teknologi, harapan pendekatan kedepan perbaiki lima aspek ini kita perhatikan betul semua,” tegasnya. (EVY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.